Prediksi tak terduga tahun 2019
Semua orang ingin tahu apa yang diharapkan di Tahun Baru. Trader juga sama. Kali ini kami menciptakan sesuatu yang baru dan menarik untuk Anda. Kami berpikir bahwa membosankan jika membahas sesuatu yang bisa Anda harapkan. Itulah sebabnya kami mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan oleh semua orang namun bisa saja terjadi di tahun 2019 dan membuat pasar terbalik.
Dondal Trump - mungkin PONTUS yang paling menarik!
Tuan Trump bisa disebut sebagai yang paling karismatik, tidak terduga, dan orang mengejutkan tahun 2018. Perang dagang, kehacuran dari pasar minyak, sanksi, NAFTA baru semuanya dari presiden AS. Dari sejak dia bekerja di kantor, Trump berusaha untuk memutar balik semua kebijakan luar negeri yang dibuat oleh Barack Obama. Selain memiliki sikap yang kaku terhadap kebijakan luar negri, Trump juga menerapkan strategi menarik di sektor teknologi, energi dan keuangan yang dianggap sebagai fondasi ekonomi AS. Meski Trump dan kebijakannya mendapat kritik, ekonomi AS mendapat kemajuan yang besar selama periodenya sebagai PONTUS.
Perang dagang adalah permainan yang paling kuat dan menarik dari Donald Trump dan dia kedepankan di tahun 2018. Dimulai dari AS kehilangan banyak uang dari perdagangan dengan Cina, Trump memberlakukan serangkaian bea cukai. Melihat data dari perdagangan AS-Cina, kita bisa bilang bahwa Trump memliki poin yang bagus. Meski banyak pakar memprediksi penurunan ekonomi AS disebabkan oleh bea cukai, namun angka nyatanya seperti kebalikannya. Terlebih lagi dollar AS dianggap sebagai aset safe heaven selama masa eskalasi perang dagang.
Kami memprediksi Tuan Trump akan melanjutkan strategi yang sama pentingnya pada tahun 2019. Kita bisa mengharapkan lebih banyak cerita dari "sanksi Iran" dan isu Timur Tengah. Peningkatan budget untuk Pentagon di tahun 2019 merupakan indikator yang penting bahwa risiko krisis global meningkat. Jika Trump mempertahankan arah yang stabil dengan strateginya, maka kita akan mengalami tahun dimana risiko akan rendah. Itu akan mengarah ke loss yang besar dari aset yang berisiko. Seperti permintaan untuk komoditas yang aman akan meningkat, kita juga akan melihat peningkatan di harga emas.
Apakah mungkin paritas untuk pasangan EUR/USD?
2018 ditandai dengan meningkatnya suku bunga di Amerika SerikatSejak pertengahan tahun, dollar AS menjadi mata uang yang memiliki profit untuk carry trade karena ketidakstablian di negara lain dan rendahnya suku bunga mereka.
Namun, situasi bisa berubah pada tahun 2019. Merski the Fed mengantisipasi untuk menaikkan suku bunga menjadi 3.50% pada tahun 2019-2020, ekonomi Amerika bisa melemah di tengah-tengah perlambatan global. Ini akan berdampak negatif pada utang negara. Hasilnya AS akan membutuhkan uang yang murah untuk membayar utangnya. Kembalinya kebijakan moneter akan menyebabkan sedikit pergerakan di dollar AS.
Faktor penting lain yang harus dipertimbangkan adalah ketidakpastian politik. Donald Trump mungkin menghadapi dakwaan karena memberikan dorongkan ekstra kepada trader besar untuk meningkatkan posisi pendek mereka terhadap dollar AS.
Di sisi lain akhir tahun 2018, bank sentral Eropa akhirnya melonggarkan kebijakan ekonomi kuantitatifnya. Hasilnya pada tahun 2019, ECB diharapkan untuk meningkatkan suku bunga untuk pertama kalinya setelah sudah lama memberikan dukungan untuk Euro. Ada kemungkinan bahwa EUR akan dibuat sebagai mata uang pembayaran utama dalam perdagangan di seluruh dunia.
Dengan memepertimbangkan semua faktor diatas, maka kita bisa mengatakan bahwa EUR/USD bisa jauh dari paritas pada tahun 2019. Jika semua peristiwa diatas terjadi, maka euro akanmembalas dendam kepada USD dan mendorong nilai pasangan mata uang ke 1.30.
Ketidakstabilan pasar keuangan akan meningkatkan pasar emas menjadi $1480/once di Q3 tahun 2019.
Ekonomi AS berkembang pada tahun 2018. Pada kuarter kedua di tahun 2018, pertumbuhan PDB mencapai 4.2% yang merupakan level tertinggi sejak kuarter ketiga tahun 2014. Tingkat pengangguran mencapai level terendah sejak 50 tahun, sementara jumlah pekerjaan meningkat 250.000 pada bulan Oktober dan penghasilan rata-rata juga naik 3.1% yang merupakan nilai tertinggi sejak 10 tahun yang lalu.
Namun pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mungkin tidak sebaik tahun 2018. Kelihatannya kebijakan dari Tuan Trump sangat efektif namun beliau juga merisikokan kemenangan yang cepat tanpa memberi perhatian kepada jangka panjang dan nilai yang besar dari kebijakannya. Kebijakan saat ini dapat mengganggu kestablian sistem keuangan global. Pada tahun 2018 pasar keuangan global kacau dan ini hanya permulaan dari kerusakan total. Pada akhirnya, itu juga bisa mempercepat kerusakan dari kekuatan dollar AS.
Bagaimana dengan the Fed?
Ekonomi AS yang kuat membiarkan Federal Reserve menaikkan suku bunga 4 kali pada tahun 2018. Namun kita semua mengetahuai kalai Tuan Trump tidak senang dengan kebijakan moneter saat ini dari the Fed. Ada risiko jika Federal Reserve tetap mempertahankan kecepatannya, maka Ketuanya bisa saja dipecat. Namun bukan hanya Presiden yang memberikan tekanan kepada kebijakan moneter. Ada pembicaraan yang berhati-hati mengenai kenaikan suku bunga yang muncul diantara anggota FOMC. Namun USD tetap akan terluka jika the Fed memperketat kebijakan moneter atau Ketuanya akan dipecat.
Akankah pelemahan dari USD meningkatkan pasar emas?
Menguatnya dollar AS adalah salah satu alasan penurunan nilai emas pada tahun 2018. Namun ada banyak alasan yang mengatakan bahwa USD akan kembali kehilangan posisi pada tahun 2019. Kemudian emas juga berhasil memainkan peran sebagai aset safe heaven pada tahun 2018. Seperti yang sudah kita katakan sebelumnya, pada periode 2019-2020 pasar keuangan akan menderita banyak karena perang dagang memanas. Semakin dunia berisiko maka semakin bagus kondisinya untuk pasar emas. Hasilnya pasangan mata uang XAU/USD bisa mencapai $1480/once pada kuarter ketiga di tahun 2019.
Satu-satunya harapan untuk mata uang crypto
Kami menjawab pertanyaan "Akankah Bitcoin pulih tahun depan", atau "Bitcoin mencapai $2.000" adalah yang paling populer di komunitas mata uang crypto. Mari kita nyalakan beberapa lampu untuk masa depan mata uang crypto di tahun 2019.
Mata uang crypto yang paling lama sudah menderita loss yang besar selama tahun 2018, jatuh dari nilai tertinggi $17.200 pada bulan Januari mencapai titik terendah di $3.200 pada bulan Desember. Dari sekian banyak alasan untuk pasar bearish, analis menunjuk pada pajak yang tinggi dan aset digital. Setelah Donald Trump menandatangani rencana pajak yang membuat semua aset mata uang crypto menjadi kena pajak, investor kehilangan kepercayaan terhadap aset yang mereka pegang dan itu menyebabkan penjualan besar-besaran di mata uang cyrpto.
Trik baru dari Tuan Trump?
Ironisnya bank-bank besar melihat aksi Trump sebagai faktor utama yang mendorong harga Bitcoin menjadi lebih tinggi di awal tahun 2019. Setelah menghadapi berbagai kemungkinan pertanggung jawaban (ya, itu bisa saja terjadi), Trump mungkin akan mencoba untuk mendapat simpati kembali dari publik dengan pengumuman pemotongan pajak mata uang crypto. Menurut analis, dia sudah memegang kartu as di saku untuk waktu yang lama setelah investasi besar di Bitcoin dimulai tahun 2017. Dia akan merencanakan mata uang crypto dan blockchain sebagai dasar yang sempurna untuk hubungan perdagangan antara AS dan negara lain. Itulah sebabnya mengapa nilai Bitcoin diprediksi akan naik ke level $10.000 di bulan Februari-April tahun 2019.
Namun kebahagiaan mungkin tidak akan bertahan lama. Menurut beberapa berita terbaru, Iran yang merupakan salah satu negara yang menerima mata uang crypto, berencana untuk menggunakan mata uan crypto untuk mencegah sanksi AS sejak Juni 2019. Mereka akan mengikuti pendekatan dari Venezuela dan menciptakan mata uang sendiri yang bisa mendukung harga minyak mentah. Iran akan menggunakan itu daripada dollr AS untuk mendukung produksi minyak. Jika Iran bisa membuatnya, maka itu akan mengecewakan presiden As di aset mata uang crypto. Komentar dan aksi dari presiden AS mungkin akan kembali menarik naik harga Bitcoin ke level sekitar $6.000.
Bagaimana jika RBA kembali mengetatkan kebijakan moneternya?
The Reserve Bank of Australia sudah menahan suku bunga sejak Agustus 2016. Suku bunga juga tidak pernah naik sejak November 2010.Jika bank sentral tidak mengubah suku bunga berarti berdampak positif terhadap dari data ekonomi AUD yang lemah.
APa yang diharapkan oleh pasar?
Meski RBA tetap mempertahankan ketidakpastian dan bagaimana pengetatan kebijakan moneter akan berlanjut, pasar berharap adanya kenaikan suku bunga di tahun 2019. Dan meski kenaikan suku bunga tidak terjadi di tahun 2019, namun di tahun 2020 harusnya meningkat.
Namun bagaimana jika bank sentral menjadi pesimis dan menurunkan suku bunga?
Itu mungkin terjadi karena 4 alasan.Alasan pertama adalah data ekonomi yang lemah. Meski bank sentral mengatakan bahwa suku bunga yang rendah dari dollar Australia mendukung peningkatan ekonomi, namun angka nyatanya tidak mengkonfirmasi itu. Harga rumah yang turun, inflasi yang lemah, dan kejatuhan yang lebih besar di ekonomi Australia adalah faktor krusial untuk menurunkan suku bunga,
Alasan kedua adalah kemungkinan eskalasi dari perang dagang. Perang dagang antara AS dan Cina sangat negatif untuk dollar Australia karena Cina adalah mitra dagang utama dari Australia. Hasilnya nada hati-hati dari bank sentral bisa mengkonfirmasi hal tersebut.
Alasan ketiga adalah risiko yang tersembunyi di pergolakan ekonomi global. Untuk itu maka risiko kejatuhan semakin besar daripada di tahun 2018. Ketidakstabilan ekonomi global dan kejatuhan AUD bisa mengakibatkan Reserve Bank kembali mengetatkan kebijakan moneternya.
Alasan berikutnya adalah kebijakan moneter the Fed. The Federal Reserve meningkatkan suku bunga dengan drastis di tahun 2018. Namun ada risiko bahwa peningkatan ini akan dikurangi pada tahun 2019. Hasilnya perbedaan dari suku bunga yang stabil akan menyebabkan RBA menahan kelonggaran dari kebijakan moneternya.Kemudian bank sentral sudah menahan suku bunga tidak berubah selama lebih dari 2.5 tahun, maka bukanlah sebuah kejutan jika ada penurunan suku bunga.
Moreover, as the central bank has been keeping the interest rate unchanged for more than 2.5 years, it won’t be a big surprise if the rate cut happens.
Penurunan seperti apa yang kita harapkan?
Pasangan mata uang dollar Australia/dollar AS mulai pulih pada Oktober 2017. Jika suku bunga turun, maka pemulihan akan berhenti. Jika hal itu terjadi maka nilai pasangan mungkin bisa jatuh ke level 0.6345.
Bagaimana jika Inggris dan Eropa gagal menyetujui kesepakatan Brexit pada tanggal 29 maret 2019.
Selama tahun 2018 poundsterling Inggris dibawah tekanan terbesar dari negosiasi Brexit dan masih terus menderita dan itu bukanlah sebuah kejutan karena tenggat waktu untuk negosiasi dijadwalkan pada tangal 29 Maret 2019. Waktu terus berjalan namun kesepakatan justru jauh dari disetujui. Voting parliamen terakhir untuk kesepatakan Brexit dijadwalkan tanggal 11 Desember, namun Theresa May membatalkannya. Mengapa? Mungkin karena Perdana Menteri tahu bahwa kesepakatan akan ditolak. Hasilnya May kembali untuk bernegosiasi dengan Eropa.
Skenario terburuk untuk Inggris.
Seknario pertama adalah refendum kedua. Meski Ibu May tidak mempertimbangkan kemungkinan referendum kedua, namun itu mungkin terjadi. Referendum kedua akan membawa ketidakpastian kepada pasar dan kekacauan di pemerintahan Inggris. Lebih lanjut hasil dari referendum tidak terprediksi. Jika ada keputusan bahwa Inggris masih harus meninggalkan Eropa, maka negara akan kembali ke keadaan semula. Jika voting orang-orang menginginkan kembali bersama Eropa, maka pemerintahan Inggris akan gagal.
Seknario kedua berhubungan dengan yang pertama. Inggris mungkin akan memutuskan untuk tetap bersama Eropa tanpa referendum. Apakah Anda berpikir itu akan mendukung GBP? Sulit. Ekonomi Inggris dan poundsterling sudah menderita banyak karena kesepakatan Brexit. Jika pada akhirnya negara tidak mendapatkan persetujuan, maka kejatuhan dari pemerintahan Inggris akan berdampak negatif pada mata uang Inggris.
Skenario ketiga dan yang ppaling parah adalah "tidak ada kesepakatan". Inggris sudah berjuang untuk kesepakatan Brexit sejak Juni 2016. Jika negara gagal menyetujui kesepakatan dengan Inggris, maka itu bisa menjadi kejatuhan yang lebih parah untuk poundsterling Inggris yang akan terus berlanjut sampai ada kepastian pada hubungan antara kedua negara.
Kesimpulannya, kita akan mengatakan bahwa Inggris dan Eropa tidak akan mencapai kesepakatan, pemerintahan Inggris, ekonomi, dan poundsterling akan jatuh.
2019 akan menjadi tahun yang menantang untuk minyak
Volatilitas komoditas adalah hal yang sangat menarik untuk trader. Mari kita bahas kembali masa lalu dan melihat gambaran prospek masa depan yang akan memberikan petunjuk kepada Anda mengenai pasar minyak.
Cerita tahun 2018
Harga pada tahun 2014 diatas $100 per barrel adalah harga yang mewah untuk minyak. Pada tahun 2018, Brent hanya mampu mendekati $90. Harga minyak mentah terus meningkat sampai akhir September. Pasar didukung oleh pengurangan produksi dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (disingkat OPEC) dan aliansinya juga karena sanksi AS kepada Iran. Tweet provokatif dari presiden Donald Trump menyebabkan kekacauan swing harga. Kemudian faktir yang mendorong minyak naik ternyata palsu dan malah membuat harganya jatuh ketiga kalinya.
Tahun yang akan datang
Meski minyak akan kembali stabil setelah OPEC mengumumkan batas baru mulai bulan Januari, namun dukungan ini terlihat rentan. Kesepakatan yang dibuat oleh eksportir minyak akan diperbarui di bulan April. AS akan mempertimbangkan kembali pengecualian yang diberikan kepada 8 negara untuk terus mengimpor minyak ke Iran di waktu yang sama. Donald Trump jelas-jelas mengekspresikan keinginan untuk menjaga harga minyak tetap rendah di $80 untuk Brent dan $70 untuk WTI terlihat seperti sebuah impian untuknya. Amerika sendiri memproduksi banyak minyak dan mungkin akan memproduksi lebih banyak lagi pada tahun 2019. Pada waktu yang sama, permintaan yang kuat dinikmati oleh minyak selama beberapa tahun mungkin akan berkurang karena pelemahan ekonomi global. Hasil dari persediaan yang terlalu banyak adalah untuk menjaga harga minyak mentah berada di bawah tekanan negatif, meski penurunan harga akan diperhalus dengan fakta bahwa permintaan akan naik sementara harga akan turun. Secara umum harga %70-$50 per barrel adalah rentang harga untuk minyak mentah Brent yang diproyeksikan untuk tahun 2019.
Skenario terburuk: OPEC berseteru dan jatuh
Kelangsungan hidup yang terkuat dianggap sebagai prinsip utama dari seleksi alam. Itu adalah bukti bahwa OPEC harus berevolusi atau mati. Negara-negara sekarang dibagi berdasarkan perbedaan nasionalis dan perselisihan politik. Arab Saudi dan Iran saling membenci, dan Qatar sudah pergi. Tidak seperti Amerika Serikat dan Russia, negara-negara OPEC tidak memiliki keunggulan kompetitif dari produksi dengan biaya rendah. Tend untuk ekonomi global bergantung kepada kejatuhan harga minyak dari OPEC. Hasilnya negara-negara tersebut akan tetap kehilangan saham dan kemampuan untuk mempengaruhi harga. Apa artinya kematian OPEC bagi pasar minyak? Jika produksi sentral dikurangi, maka akan menarik karpet dari bawah harga minyak mentah dan menyebabkan kejatuhan harga sampai 50%.
P.S.: melihat prediksi ini, jangan lupa bahwa kami juga mempertimbangkan peristiwa tidak terduga. Kemungkinannya tidak tinggi namun jika terjadi, itu akan menyebabkan perubahan yang drastis di pasar.