Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Akankah EURUSD Turun Dibawah Level 1.2000?
Diperbarui • 2021-01-18
Gelombang ke tiga pandemic corona sudah terlihat dimana angka pasien terinfeksi di dunia mencapai lebih dari 93 juta orang dengan angka kematian mencapai 2 juta orang.
Keadaan ini sama seperti serangan pandemic gelombang pertama dan kedua, dimana selalu berdampak pada penguatan sementara Indeks US Dollar yang berujung dengan pelemahan mata uang Euro. Di Amerika Serikat sendiri, lebih dari 200.000 orang per hari terinfeksi dan lebih dari 3.000 orang setiap harinya meninggal karena virus mematikan ini. Mutasi virus corona yang merupakan jenis paling menular di Inggris sudah terdeteksi di Amerika Serikat dan jenis ini pula yang menyebabkan terjadi penularan yang sangat massif di negara Paman Sam.
Para pelaku pasar melihat ini sebagai ancaman sehingga mereka melakukan risk off dipasar saham Wall Street dan memegang uang dalam bentuk tunai untuk sementara waktu. Sementara itu produksi atas vaksin corona yang dikeluarkan oleh Pfizer ternyata tidak dapat memenuhi permintaan yang tinggi, sehingga harus menambah kapasitas produksi. Penambahan kapasitas produksi tentunya akan mengganggu produksi yang sedang berjalan dan akan mengurangi pasokan vaksin terutama ke negara Eropa.
Selain masalah pandemic penguatan Indeks US Dollar saat ini terpengaruh karena Gedung Putih menjatuhkan sanksi kepada perusahaan Iran, China dan Arab Saudi yang melakuan perdagangan dengan Iran. Konflik geopolitik akan bertambah meluas setelah kritikus Rusia ditangkap saat kembali Ke Rusia sehingga akan menimbulkan kecaman dari negara Uni Eropa beserta sekutunya Amerika Serikat. Konflik global hanya akan membuat mata uang US Dollar dapat bertindak sebagai safe haven.
Efek Terhadap Pasar
Pandemic corona yang semakin meningkat di Amerika Serikat dan adanya konflik geopolitik karena adanya sanksi terhadap perusahaan Iran, China dan Arab Saudi, akan membuat penguatan sementara mata uang US Dollar dan akan berdampak pada pelemahan pair EURUSD dalam beberapa waktu kedepan.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURUSD bergerak dalam range 1.2019 – 1.2106
Trading Plan :
Sell Limit 1.2106 – 1.2139 dengan target 1.1976 – 1.2019
Stoploss 1.2182
Grafik EURUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.