Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung harapan permintaan di negara perekonomian terbesar kedua. Wall Street menutup kuartal pertama tahun ini dengan kenaikan yang cukup signifikan, namun ditutup bervariasi di akhir pekan lalu. Investor mewaspadai potensi kenaikan pada kuartal kedua saat mereka akan melihat apakah Federal Reserve akan memenuhi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni dan mengalihkan fokus mereka pada kesehatan pendapatan perusahaan mendatang.
Dolar AS secara umum stabil pada awal perdagangan minggu ini karena data menunjukkan pelemahan harga AS mendukung spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Juni, sementara yen melemah mendekati 152 per dolar membuat para pedagang tetap waspada terhadap ancaman intervensi.
Menurut analis Citi, potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.
Pasar pada bulan Januari tahun ini melihat adanya 6 hingga 7 pemangkasan yang sudah diperkirakan selama tahun 2024, namun kini mengantisipasi hanya 3 kali pemangkasan setelah tanda-tanda ketahanan dalam perekonomian AS yang meningkatkan kepercayaan investor terhadap kata kunci soft landing.
Sementara data inflasi AS terakhir, PCE Price Index, yang dirilis Jumat lalu, menunjukkan inflasi yang melambat sehingga memberikan tambahan harapan bahwa Fed akan memangkas suku bunga di bulan Juni.
Minggu ini pasar akan berfokus pada data NFP, kemungkinan intervensi yen Jepang, data inflasi zona euro dan dimulainya kuartal kedua tahun ini.
Harga emas menyentuh rekor tertinggi pada hari Senin setelah data menunjukkan bahwa inflasi AS melambat pada bulan Februari, meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Juni.
OUTLOOK USDJPY