Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Bagaimana Data CPI Akan Memengaruhi Cable?
Diperbarui • 2023-08-16
Pasangan mata uang GBPUSD, atau yang dijuluki Cable, akan menjadi sorotan minggu ini, dengan rilis data inflasi konsumen (CPI) Inggris akan menjadi fokus trader GBPUSD pekan ini, dan dengan Bank of England (BoE) tetap berfokus pada inflasi jasa dan pertumbuhan upah. Namun, akan ada beberapa data di kedua bidang tersebut dalam minggu mendatang, yang berpotensi besar memengaruhi prospek GBPUSD ke arah yang tidak terduga.
Angka inflasi Inggris pada pertengahan minggu ini dapat menentukan berapa besar kenaikan suku bunga yang akan diterapkan oleh BoE, yang pada akhirnya akan memengaruhi prospek GBPUSD ke arah yang tidak terduga tadi. Pound sterling tahun ini sebagian besar lebih banyak digerakkan oleh inflasi yang jauh di atas ekspektasi bank sentral, meningkatkan harapan bahwa BoE dapat—seperti yang telah dilakukannya—lebih memperketat kebijakannya.
Namun, peluang pasar terhadap masa depan kenaikan suku bunga BoE sedikit melemah dari level saat ini, menyusul laporan inflasi terakhir sedikit di bawah ekspektasi, meskipun masih sangat tinggi, yaitu 7,9%, dari 8,7% pada bulan sebelumnya. Di tengah harapan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya, pasar masih perlu melihat lebih banyak bukti tren disinflasi sebelum yakin bahwa BoE akan melakukan pelonggaran kebijakan.
Laporan inflasi pada hari Rabu nanti diharapkan menunjukkan bukti penurunan harga, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan sebesar 6,7% dibandingkan dengan 7,9% pada bulan sebelumnya. Penurunan ini kemungkinan digerakkan oleh harga bahan bakar dan makanan.
Salah satu masalah besar bagi BoE adalah inflasi di sektor jasa, dan pertumbuhan upah yang kuat. Dalam hal pertumbuhan upah, pasar menantikan laporan hari Selasa tentang seberapa kuat pertumbuhan upah di Inggris dalam tiga bulan hingga Juni. Para ekonom memperkirakan indeks pendapatan rata-rata akan naik menjadi +7,2%, di atas angka bulan lalu yang naik melampaui perkiraan, yaitu +6,9%.
Sejauh ini, sebagian besar pelaku pasar meyakini akan ada kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tanggal 21 September mendatang, meski tidak 100%. Jadi, jika data upah dan inflasi minggu ini naik melampaui perkiraan, hal ini akan mengukuhkan harapan atas kenaikan suku bunga dan juga meningkatkan spekulasi bahwa BoE dapat lebih memperketat kebijakannya lagi pada bulan November.
Sebaliknya, jika data yang dirilis lebih lemah dari yang diperkirakan, ini berarti bahwa September akan menjadi keputusan yang tidak pasti atau setidaknya kenaikan suku bunga terakhir dalam rangkaian kenaikan suku bunga BoE. Hal ini akan memberikan tekanan pada pound sterling dan menyeret GBPUSD lebih rendah.
Meskipun tren jangka pendek GBPUSD masih cukup bearish karena telah tercipta beberapa puncak yang lebih rendah (lower highs) untuk bulan Agustus ini, tetapi tren penurunan belum belum begitu kuat karena dalam gambaran yang lebih besar—kerangka waktu Harian (D1)—pasangan Cable ini masih dalam tren bullish, meskipun secara telah menurun secara perlahan sejak pertengahan Juli dan membuat investor melepas sterling.
Saat ini, GBPUSD bergerak tepat di bawah Simple Moving Average (SMA) 50, tetapi masih relatif jauh di atas SMA 100 pada kerangka waktu D1. Sementara pada kerangka waktu H4, GBPUSD bergerak di bawah SMA 50, 100 dan 200, meskipun saat ini Cable sedang dalam upaya mencapai SMA 50. Jika harga menembus SMA 50, GBPUSD berpotensi menuju level Resistance terdekatnya di level 1,2730, yang dapat dianggap sebagai tanda bahwa GBPUSD sedang melakukan pulih dari penurunan dalam empat pekan terakhir. Sementara itu, kemungkinan GBPUSD melanjutkan penurunan masih tinggi. Jika harga turun dan berhasil menembus level support terdekatnya di level 1,2628, Cable akan berpotensi turun menuju ke level penting di 1,2600.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.