Gas alam adalah landasan ekonomi Eropa.
Bank Sentral dalam Tekanan
Diperbarui • 2019-11-11
Para pelaku pasar mulai berhati hati dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang di pasar global. Washington telah banyak membuat kegaduhan di bidang politik, ekonomi dan keuangan di dunia, dengan mengobarkan perang dagang Beijing, keluar dari kesepakatan nuklir Iran dan berusaha untuk menghapuskan NAFTA.
Selain itu Amerika telah memilih untuk keluar dari badan PBB UNESCO serta Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Banyaknya kebijakan politik yang diambil oleh administrasi Trump, guna menata ulang system politik dan ekonomi Amerika yang terbuka menjadi system yang tertutup atau proteksionis. Setiap kebijakan yang diambil oleh gedung putih akhir akhir ini, selalu menimbulkan kontroversi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sampai sampai menteri keuangan Steven Mnuchin kehabisan akal untuk membela Presiden nya yang kelewat berani menantang semua negara didunia guna butikan slogan “ Make America Great Again”.
Keadaan ini ternyata tidak hanya membuat para investor bingung, tetapi pimpinan bank sentral pun sulit menetapkan kebijakan moneter nya karena ada 2 sektor pertumbuhan ekonomi yang perlu diperhatikan , yaitu : Pertumbuhan ekonomi dmestik dan pertumbuhan ekonomi global. Didalam panel diskusi para gubenur bank sentral di Portugal kemarin, terlihat hanya The Fed yang sangat optimis dengan pertumbuhan ekonomi Amerika, dengan melihat sector tenaga kerja yang solid dan kenaikan inflasi diprediksi akan terus meningkat. Dengan meningkatnya laju tingkat inflasi maka dapat diprediksi bahwa The Fed akan menaikan suku bunga sampai 4 x dalam tahun ini. Didalam panel tersebut Jerome Powell membahas pula bahwa 2 resesi besar di Amerika yang terjadi bukan disebabkan oleh inflasi tetapi lebih dikarenakan masalah stabilitas keuangan.
Pimpinan bank sentral lainnya antara lain Mario Draghi – ECB , Kuroda – BoJ dan Lowe – RBA di satu sisi harus mengikuti trend kebijakan moneter yang berlangsung dan dilain sisi harus memperhatikan pertumbuhan ekonomi domestic. Sehingga dalam perang dagang ini mereka dihadapkan kepada pilihan untuk mendukung pertumbuhan atau menurunkan inflasi, suatu pilihan yang sulit sehingga wajar jika pasar cenderung bergerak lamban.
EROPA
27 negara uni eropa mempunyai pertumbuhan ekonomi yang moderat, kecuali Yunani, tetapi dengan kenaikan tariff oleh Trump maka pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut akan kembali terkoreksi. Pasar masih menunggu reaksi uni eropa terhadap Amerika, setelah Trump menaikan tariff termasuk kepada sekutunya.
Target awal penurunan EURUSD masih pada level 1.1500 an dengan resiko diatas 1.1640 – 1.1650 an
Menyerupai
Pada minggu ini akan ada 3 bank sentral yang akan merilis kebijakan moneternya, yaitu RBA, BOC dan ECB…
Adanya faktor geopolitk di Jerman dapat membuat pair EURUSD yang naik dalam 4 hari belakangan ini dapat terkoreksi turun…
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.