Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Data CPI dan PPI: Bagaimana Dampaknya Terhadap Dolar AS dan XAUUSD?
Diperbarui • 2023-08-11
Pada hari Kamis, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan Consumer Price Index (CPI) , atau yang dikenal dengan inflasi tingkat konsumen, naik menjadi 3,2% (YoY) pada bulan Juli dari 3% bulan sebelumnya, dan angka ini sedikit lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 3,3%. Sementara itu, Core CPI atau inflasi inti, yang mengecualikan harga makanan dan energi yang fluktuatif, turun tipis menjadi 4,7% dari 4,8% (YoY). Secara bulanan, CPI dan Core CPI keduanya naik 0,2%, sesuai dengan perkiraan pasar.
Dolar AS mengalami tekanan jual yang kuat setelah rilis data tersebut, dengan indeks dolar AS, yang mengukur trading dolar AS terhadap enam mata uang utama, turun dengan cepat ke bawah level 102,00, dan imbal hasil obligasi 10 tahun AS tetap stabil di sekitar 4%. Sementara itu, indeks saham berjangka AS terus diperdagangkan di area positif, mengindikasikan pembukaan yang bullish di Wall Street.
Sementara itu, XAUUSD saat ini memperpanjang kenaikannya setelah rilis data inflasi konsumen AS. Logam mulia ini sempat menyentuh level 1.930 pasca rilis data CPI AS yang lebih rendah dari perkiraan, yang menyebabkan dolar AS turun tajam. Meski demikian, dolar AS pulih dari penurunan tajamnya, dan menyeret XAUUSD kembali turun dan menutup trading sesi Kamis di level 1.912.
Pasar yang baru saja terpukul oleh data CPI AS yang membaik tetapi masih di bawah perkiraan, yang membuat dolar AS jatuh dan bangkit, saat ini harus mengarahkan fokusnya pada rilis data inflasi di tingkat produsen atau Producer Prices Index (PPI). Para ekonom memperkirakan inflasi produsen AS, baik PPI umum maupun PPI inti, akan naik menjadi 0,2% dari rilis bulan sebelumnya.
PPI memiliki korelasi yang kuat dengan inflasi karena kenaikan harga di tingkat produsen kemungkinan besar akan dibebankan kepada konsumen dalam bentuk kenaikan harga barang dan jasa di tingkat konsumen. Meskipun korelasinya kuat, perubahan dalam PPI tidak selalu tercermin dengan cepat atau sepenuhnya dalam Indeks Harga Konsumen (CPI), yang mengukur inflasi di tingkat konsumen.
Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, baru-baru ini menyatakan bahwa data CPI adalah berita baik. Namun, laporan Juli tidak menandakan kemenangan Fed terhadap inflasi, sambil menekankan bahwa ia bergantung pada data dan mendukung kenaikan suku bunga Fed bulan lalu. Dia menentang pelonggaran kondisi moneter, dengan mengatakan bahwa masih "jauh untuk membicarakan pemotongan suku bunga."
PPI juga merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh bank sentral dalam mengambil keputusan kebijakan moneter. Jika PPI mengalami kenaikan yang signifikan, bank sentral kemungkinan besar akan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga atau mengurangi stimulus moneter untuk mengendalikan potensi inflasi.
Secara teknis, jika PPI AS bulan Juli dirilis lebih tinggi dari perkiraan pasar, dapat dipastikan dolar AS akan menguat. Sebaliknya, jika data PPI tidak mencatat kenaikan atau sama dengan perkiraan para analis, hal ini akan melemahkan dolar AS. Imbasnya, penurunan dolar AS akan memengaruhi trading dolar AS terhadap aset lainnya, salah satunya XAUUSD. Penurunan dolar AS berpotensi membuat emas melanjutkan rebound pada sesi Asia, yang sempat melemah pada sesi kemarin.
Selanjutnya, Indeks dolar AS yang saat ini bergerak di atas indikator Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200 dan berada di atas level 50 indikator Relative Strength Index, berpotensi melanjutkan rebound pada sesi kemarin dan kemungkinan akan menuju ke level 102,50 dan melanjutkan tren bullish jika data PPI AS mencatat angka yang positif bagi dolar AS. Kenaikan dolar AS akan membuat XAUUSD kembali melanjutkan tren penurunan dalam empat hari terakhir. Pasangan ini sekarang bergerak di level 1.917 dan jauh di bawah SMA 50, kemungkinan akan semakin terpuruk dan berpotensi menembus ke bawah level 1.900.
Join Kanal Telegram Resmi : @fbsanalyticsinindonesia
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.