Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Dolar AS Hadapi Tekanan, Fokus Pasar Tertuju Pada Jackson Hole
Diperbarui • 2023-08-22
Setelah mencatat kenaikan selama lima minggu, dolar AS akan sedikit terhambat oleh sentiment kehati-hatian pasar, menjelang pidato Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, dalam Simposium tahunan Jackson Hole. Namun, optimisme pasar terhadap harapan stimulus lanjutan Tiongkok, serta konsolidasi kenaikan dolar AS menjelang event kelas atas minggu ini, juga dapat memengaruhi dolar AS.
Sebelumnya, Goldman Sachs memperkirakan Ketua Fed, Jerome Powell akan bersikap defensif selama event tahunan bank sentral. Tapi, Bank of America (BofA) mengharapkan Powell akan mendorong ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pendapat kedua institusi perbankan ini mungkin terkait dengan data AS yang dirilis beragam baru-baru ini dan sikap bias tentang kebijakan sebelumnya.
Pekan lalu, data Indeks Manufaktur NY Fed AS, penjualan ritel, dan pertumbuhan upah yang positif mendukung dolar AS tetap stabil selama lima minggu berturut-turut, terutama didukung oleh risalah pertemuan Fed yang hawkish.
Meski risalah Fed tersebut menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan mendukung penyelesaian masalah inflasi yang 'stabil', di tengah perbedaan pendapat tentang kenaikan suku bunga yang akan diterapkan.
Pelaku pasar perlu menilai ulang bias bank sentral utama sebelumnya sehingga memicu sentiment risk-version di pasar, juga didorong oleh masalah ekonomi Tiongkok. Pasar cukup berhati-hati terkait akhir siklus kenaikan suku bunga yang masih belum jelas. Ini dapat diartikan bawah tekanan penurunan pada aset yang lebih berisiko masih akan berlanjut dan akan menjadi pendorong penguatan dolar AS.
Secara teknis, dolar AS berada dalam jalur kenaikan yang moderat, meski angka indeks dolar saat ini mulai menyentuh level support trend pada kerangka waktu H4. Ini menunjukkan bahwa dolar AS bersiap menghadapi tekanan dan masih kesulitan untuk menjauhi level tersebut untuk melanjutkan kenaikan.
Sementara pada indikator Relative Strength Index, indeks dolar masih flat tepat di atas angka 50%, memiliki bias bullish yang didukung ketiga indikator Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200.
Berlanjutnya sentimen positif terhadap dolar AS akan membawa indeks dolar menuju level Resistance terdekatnya ke level 103,50. Namun, jika gagal akan kembali turun menuju ke level Support terdekatnya di 103,10 yang tidak jauh dari SMA50.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.