Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Faktor External Mempengaruhi Perekonomian Australia
Diperbarui • 2019-11-11
Australia adalah negara yang sangat bergantung dengan pertumbuhan ekonomi negara China, sejak perang dagang dikobarkan oleh Amerika Serikat terhadap China, maka ancaman penurunan pertumbuhan ekonomi Australia mulai terancam.
Secara umum ekonomi China terpukul dengan adanya konflik dagang dengan Amerika Serikat, sehingga pemerintah China mulai melakukan program stimulus keuangan baik berupa pemotongan cadangan perbankan, sampai dengan pemotongan pajak bagi rakyat nya. Selain itu China mencoba memperluas pasar ekspor nya dengan memberikan hutang kepada negara lain dengan kesepakatan perdagangan bilateral.
Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence, menyoroti hal ini dalam pidato nya di pertemuan tingkat tinggi APEC di Papua New Guinea, dengan mengatakan kepada sekutunya untuk tidak mengambil pinjaman dari China, karena akan menengelamkan sekutunya dalam lautan hutang.
Pukulan atas ekonomi China oleh Amerika Serikat dalam bentuk kenaikan tariff barang China adalah suatu strategi administrasi Trump dalam bernegoisasi masalah perdagangan dan politik, terhadap negara super power China yang dirasakan oleh Trump, mulai mengancam dominasi negara adi daya Amerika Serikat.
Penurunan pertumbuhan ekonomi China dari 1,7% menjadi 1,6% saat ini tentunya mengancam ekonomi China, sehingga dalam pertemuan KTT – APEC, Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa memotong rantai pasokan perdagangan oleh Amerika Serikat adalah suatu tindakan yang terkutuk.
Ketegangan kedua negara super power kembali terjadi sebelum pertemuan KTT G20 di Argentina, dimana direncanakan Presiden Trump akan bertemu dengan Presiden Xi, yang awalnya dirasakan oleh pelaku pasar adalah titik terang berakhirnya konflik perdangan Amerika Serikat – China.
AUDUSD
Dengan melihat fenomena diatas maka perang dagang sepertinya masih akan terus berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi Australia kedepannya akan terhambat dan ini tergambar dari turunnya GDP dari 1,1% menjadi 0,9%.
Keadaan ini dapat membawa pair AUDUSD kembali turun ke level 0,7240 an. Koreksi tentunya dapat saja terjadi mengingat pandangan optimis dari Bank Sentral Australia RBA tetap masih terlihat, dalam notulen rapat tanggal 6 november 2018, dan akan mengirim koreksi AUDUSD ke level 0,7310 – 0,7320 an
EMAS
Pelemahan US Dollar dan kembalinya ancaman perang dagang, tentunya akan memberikan peluang kenaikan harga emas dunia menjadi sangat signifikan untuk mencapai harga $1230 an /troyounce dengan koreksi terjauh keharga $1210 an/ troyounce.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.