Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Kebijakan The Fed
Diperbarui • 2019-11-11
Pertanyaan yang banyak masuk kepada kami saat ini, tentunya sekitar kebijakan The Fed nanti malam/ dini hari pukul 01.00 WIB. Dengan melihat perjalanan perekonomian Amerika Serikat yang terpuruk ditahun 2008, dimana sector perumahan yang membuat lembaga keuangan sekelas Fannie Mae & Freddie Mac harus tumbang bersama dengan Lehman & Brother. Dengan data ekonomi dari krisis moneter yang terjadi, maka Gubernur bank sentral Amerika saat itu yang dibawah komando Ben Bernanke, langsung menurunkan suku bunga dan melakukan program stimulus ultra longgar.
8 tahun kemudian baru terlihat adanya pertumbuhan ekonomi Amerika, dan dibawah kepemimpinan Janet Yellen pada tahun 2016 , The Fed mulai menaikan suku bunga agar inflasi dapat terkendali. Hasil kerja Bernanke dan Yellen rupanya tidak membuat Presiden Trump berbahagia, sehingga pada bulan febuari 2018 , Trump tidak mencalonkan kembali Yellen dan lebih memilih Jerome Powell sebagai orang nomor satu di Federal Reserve System / The Fed, hingga saat ini. Para pelaku pasar melihat bahwa dibawah pimpinan Powell, maka aka nada keselarasan antara Kebijakan Presiden Trum dengan kebijakan The Fed, mengingat Jerome Powell adalah orang dari partai Republik. Ternyata Jerome Powell tetap dalam jalur kebijakan moneter yang ditetapkan karena sector tenaga kerja cukup solid dan inflasi terus naik.
Ini dapat membuat perekonomian Amerika menjadi over heating jika tidak dilakukan normalisasi dengan cara menarik likuiditas di pasar. Langkah ini ternyata membuat Presiden Trump marah, sehingga dalam wawancara dengan kantor berita CNBC, Trump mengatakan bahwa sangat tidak setuju dengan kenaikan suku bunga yang berakibat penguatan US Dollar. Padahal para pelaku pasar sudah mendapatkan signal kuat bahwa The Fed akan menaikan suku bunga 4x dalam tahun ini. Keadaan menjadi sulit bagi Jerome Powell saat ini karena adanya factor geopolitik yaitu perang dagang Amerika - China, dimana administrasi Trump sudah berencana mengeluarkan tariff susulan sebesar 25% dengan nilai $200 milliar, setelah awalnya barang China dikenakan tariff 10%.
Dengan melihat fenomena diatas maka sulit bagi Jerome Powell untuk menentukan keputusan / kebijakan moneter disaat seperti ini, karena jika terdapat kesalahan dalam kebijakan yang diambil maka Amerika Akan kembali kedalam krisis.
Kebijakan apa yang akan diambil oleh The Fed guna menjaga perekonomian Amerika?
Apakah Kebijakan The Fed akan berubah malam ini sesuai dengan permintaan Presiden Trump?
Serta pair mana yg sebaiknya dipilih saat The Fed rilis kebijakan moneternya?
Malam ini akan kami bahas secara lengkap ulasan Kebijakan The Fed pada jam 19.00 WIB di Webinar :
Silahkan daftar di link dibwah ini :
https://id-fbs.com/analytics/webinars
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.