Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Kebijakan The Fed Berdampak Pada Penguatan USDJPY
Diperbarui • 2021-12-16
Kebijakan moneter The Fed yang dirilis pada dini hari pukul 02:00 WIB, menetapkan bahwa tidak adanya perubahan suku bunga acuan tetapi menambah pengurangan pembelian obligasi secara agresif.
Kebijakan moneter The Fed memutuskan suku bunga acuan tetap pada level 0 – 0,25% serta meningkatkan pengurangan pembelian asset senilai $30 milliar pada bulan Desember serta akan terus meningkat menjadi $60 milliar pada bulan Januari 2022.
Keadaan ini tentunya memberikan signal bahwa The Fed telah bergerak cukup agresif untuk mengurangi program QE sejak bulan November dengan nilai $15 milliar, sehingga dapat diprediksi bahwa The Fed akan menaikan suku bunga diawal musim semi tahun depan sebanyak 3 kali, 2 kali ditahun 2023 dan 2 kali di tahun 2024.
Dengan melihat kebijakan moneter The Fed yang ada maka penguatan mata uang US Dollar akan terus terjadi, terutama mata uang Yen Jepang yang masih mempunyai pertumbuhan ekonomi di area negative dengan angka inflasi yang masih dibawah 1%.
Efek Terhadap Pasar
Kebijakan moneter The Fed yang agresif untuk mengurangi pembelian obligasi dan mortgage serta lemahnya pertumbuhan ekonomi di Jepang membuat pair USDJPY cenderung menguat kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair USDJPY bergerak dalam range 114.09 – 114.82
Trading Plan :
Buy Limit 113.75 – 114.09 dengan target 114.47 – 114.82
Stoploss 112.98
Grafik USDJPY timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.