Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Non Farm Employment Change
Diperbarui • 2019-11-11
Data Non – Farm Unemplyment Change, dikalangan trader sangat popular dan sering disebut dengan data Non-Farm Payrol / NFP. Data ini selalu ditunggu oleh trader diseluruh dunia, karena hanya 1 kali dalam 1 bulan dan mempunyai pergerakan ya agat fluktuatif, sehingga berpeluang untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu relative cepat. Tetapi akhir akhir ini data NFP seperti tidak mempunyai tenaga fluktuasi yang kuat seperti 5 – 10 tahun lalu, mengapa? Ini dikarenakan data NFP yang menjadi salah satu tools bagi The Fed untuk menentukan kebijakan moneter dimasa yang akan datang, sudah berkurang pengaruhnya, mengingat The Fed sudah memproritaskan factor factor lain dan menggunakan instrument lainnya guna menentukan kebijakannya.
Walaupun demikian, data NFP ini masih saja terlihat sexy bagi para trader pemula yang sering mendapatkan informasi bahwa data NFP dan FOMC meeting merupakan berita besar. Walaupun statement tersebut tidak semuanya benar, tetapi kadang para pelaku pasar masih melihat data NFP sebagai konfirmasi terhadap kebijakan The Fed kedepannya.
Sektor tenaga kerja Amerika tentunya sangat dipengaruhi oleh factor extern dan intern, dimana factor ekstern yang berupa perang dagang antara Amerika – China – Uni Eropa – Canada – Mexico – Japan merupakan factor yang dapat memperburuk data sector tenaga kerja. Walaupun perang dagang antara Amerika dan Uni Eropa sudah mulai mereda (begitu pula dengan NAFTA), tetapi perang dagang Amerika – China masih berlanjut seperti sinetron yang tidak pernah tamat. Amerika akan mengusulkan kenaikan tariff sebesar 5% senilai $200 milliar kepada barang barang China yg masuk ke Amerika, sedangkan China masih belum merespon kebijakan tersebut, tetapi pelemahan Yuan terhadap US Dollar setiap harinya di lakukan oleh People Bank of China.
Negara tirai bamboo ini mempunyai banyak senjata untuk berperang melawan Amerika, mulai dari pelemahan Yuan yang tentunya akan mengarah ke devaluasi besar besaran dan membuat pasar global akan berdarah. Selain itu China dapat menarik obligasi nya di Amerika senilai $1 Trillion dan tentunya ini akan membuat Amerika harus mencari investor bru dengan imbal hasil yang lebih besar. Masih banyak cara China untuk membalas deklarasi perang dagng kepada Amerika termasuk memboikot produk produk Amerika tentunya.
Memang tidak ada yang akan menang dalam setiap peperangan, tetapi sampai saat ini konsep semua kalah masih belum dapat masuk kekpala Presiden Trump.Dari faktor intern kita bisa melihat bahwa sector perumahan yang cenderug turun tidak dapat menyumbang angka NFP menjadi lebih tinggi , tetapi dari sector bisnis jasa dan pabrikan mempunyai data yang sangat bagus, sehingga kenaikan angka NFP dapat disumbang dari sector manufaktur dan jasa.
Dengan melihat fenomena diatas maka kita dapat simpulkan bahwa data NFP nanti yang akan keluar akan berkisar 190 – 200 K, sehingga akan menyebabkan bias sisi netral dalam pergerkannya. Jika angka NFP kembali melebihi 200 K maka penguatan US Dollar akan berlanjut , sedangkan jika angka NFP dibawah 180 K maka US Dollar akan melemah sementara untuk kemudian kembali menuju penguatan.
Japan
Bank of japan kembali membuat kejutan, setelah memberikan peluang untuk tidak akan menambah stimulus, tiba tiba bank sentral ini kembali membeli JGB senilai 400 Milliar Yen sehingga membuat pelemahan USDJPY akan berlanjut. Penguatan Yen hanya akan terjadi disaat perang dagang kembali berkecamuk.
Penguatan US Dollar akan membawa USDJPY ke level 113.00 an dengan koreksi pada level 110.90 an
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.