Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Pair Forex Terbaik Diperdagangkan di Oktober
Diperbarui • 2023-10-04
Laju inflasi yang masih cukup tinggi membuat mayoritas bank sentral negara maju mengeluarkan semua upaya untuk mengendalikan inflasi kembali ke target yang sudah ditetapkan. Tidak hanya Federal Reserve (Fed) yang terpaksa menahan sikap, meski tetap hawkish, dengan menghentikan sementara laju kenaikan suku bunganya pada pertemuan kebijakan di September. Pertemuan Fed berdampak signifikan pada pasar keuangan global, termasuk pasangan mata uang mayoritas dan aset lainnya.
Sementara Bank Sentral Eropa telah melakukan cukup banyak hal untuk saat ini guna memerangi inflasi namun kemungkinan kenaikan suku bunga lainnya tidak dapat dikesampingkan. ECB telah menaikkan suku bunga pada sepuluh pertemuan terakhirnya namun mengisyaratkan jeda untuk bulan Oktober, memicu perdebatan di antara para pembuat kebijakan mengenai apakah ECB telah selesai menaikkan suku bunga atau apakah pengetatan lebih lanjut masih mungkin dilakukan.
Keputusan yang diambil oleh Fed mengenai suku bunga, kebijakan moneter, dan prospek ekonomi dapat menyebabkan volatilitas yang meningkat di pasar forex. Kebijakan Fed dalam menaikkan atau menurunkan suku bunga memengaruhi pengeluaran, investasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Selanjutnya, Bank of Japan kembali mempertahankan suku bunga, dan kebijakan YCC (Yield Curve Control) tidak berubah. Menyusul pertemuan tinjauan kebijakan bulan September yang sangat dinanti-nantikan, para anggota dewan Bank of Japan (BoJ) memutuskan untuk tidak mengubah kebijakan moneter mereka saat ini, dengan mempertahankan tingkat suku bunga dan target imbal hasil JGB 10 tahun pada -10bps dan 0,00%.
EURUSD, salah satu pasangan mata uang yang popular diperdagangkan, sangat sensitif terhadap perubahan dalam kebijakan moneter AS. Perbedaan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi memberikan efek positif terhadap dolar AS daripada Euro. Jika Fed pada pertemuan di November atau Desember menaikkan suku bunga, menahan suku bunga, maka hal ini akan memberikan sentimen negatif terhadap Euro.
Selain euro, yen Jepang juga menghadapi imbas luar biasa pasca keputusan Fed yang menahan suku bunga di September. Dengan sikap Fed yang masih tetap hawkish, diikuti dengan Bank of Japan yang masih mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar nya membuat divergensi kebijakan di antara BOJ dan Fed masih cukup mencolok, dan membuat Yen Jepang tidak dapat berbuat banyak dan mendorong kenaikan USDJPY mendekati level tertinggi sepanjang masa di level 151,93 yang dicapai pada Oktober 2022.
Emas, masih menjadi aset yang tampaknya masih cukup menarik untuk diperdagangkan di Oktober ini. Di tengah sentimen terhadap dolar AS yang cukup positif dengan latar belakang fundamental yang terus mendorong penguatan greenback, membuat logam mulia ini berpotensi lanjutkan penurunan menembus ke bawah level penting 1,800 mungkin. Potensi ini diperburuk dengan proyeksi the Fed menaikkan suku bunga pada November atau Desember yang terus meningkat.
The Fed yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga di November atau Desember, seiring dengan meningkatnya proyeksi pasar, kemungkinan akan membawa XAUUSD kembali lanjutkan penurunan yang saat ini sudah mendekati level 1,800. Penyebabnya, hanya dengan meningkatnya proyeksi kenaikan suku bunga, yield obligasi AS sudah menyentuh level tertingginya di sekitar 4,6%. Kenaikan yield obligasi akan memberikan efek positif terhadap dolar AS dan memberikan sentimen negatif terhadap emas yang berdenominasi dolar AS, sehingga semakin menyeret XAUUSD.
Secara teknikal, EURUSD berpotensi lanjutkan penurunan, melanjutkan tren Bearish yang sudah terbentuk sejak minggu ketiga bulan Juli, dengan tanpa satu koreksi kenaikan setiap menutup pekan yang berakhir. Pada timeframe H4, EURUSD terus bergerak di bawah Simple Moving Average (SMA) sejak indikator SMA 200 menembus ke atas SMA100 dan SMA50 pada pekan awal bulan Agustus hingga awal Oktober ini. Tren bearish ini juga terlihat pada Relative Strength Index yang dominan bergerak di bawah level 50. Penembusan harga di bawah level 1,0450, EURUSD akan menuju level Support terdekatnya di level 1,0450. Pasangan mata uang ini akan menghadapi tantangan terlebih dahulu jika kembali rebound di level 1,0517 yang menjadi level Resistance terdekatnya sebelum menuju level resistance selanjutnya di 1,0575.
USDJPY saat ini cukup nyaman berada di atas ke tiga Simple Moving Average (SMA) 50, 100, dan 200 dan diikuti dengan Relative Strength Index di atas level 50, bahkan semakin mendekati level overbought. Yang artinya, masih terbuka peluang pasangan safe haven ini melanjutkan kenaikannya. Jika harga menembus ke atas level Resistance terdekatnya di level 150,19, akan membuka peluang pasangan ini lanjutkan kenaikan menuju Resistance selanjutnya di level 150,67. Namun demikian, tetap waspadai akan adanya pembalikan harga untuk koreksi ringan atas tren Bullish sejauh ini. jika harga kembali turun dan berhasil menembus ke bawah level Support terdekatnya, USDJPY berpotensi lanjutkan penurunan menuju level support selanjutnya di level 149,19.
XAUUSD yang saat ini semakin terseret atas sentimen positif terhadap dolar AS dengan latar belakang fundamental yang seakan sepenuhnya mendorong kenaikan dolar AS, upaya rebound dari area bawah saat ini akan menghadapi hambatan. XAUUSD saat ini bergerak jauh di bawah Simple Moving Average (SMA) dan bergerak turun menuju level psikologis 1,800 yang menjadi level support terdekat XAUUSD. Keberlanjutan tren saat ini juga jelas terlihat pada Relative Strength Index yang berada di bawah level 20, yang menjadi area oversold. Meski demikian, tetap pantau untuk potensi rebound, meski ringan karena harga sudah berada di titik jenuh. Penembusan harga di bawah 1,800 akan membuka peluang XAUUSD lanjutkan penurunan menuju level support selanjutnya di 1,786.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.