Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Parliament Brexit Vote
Diperbarui • 2019-11-11
Tanggal 23 juni 2016, rakyat Inggris melakukan referendum, guna memilih keberadaannya untuk tetap bergabung dengan Uni Eropa atau tidak. Hasil referendum yang lebih dikenal dengan Brexit, adalah 51,9% suara mendukung Inggris keluar dari Uni Eropa. Keadaan ini tentunya memicu berlakunya pasal 50 yang merupakan manual book keluarnya Inggris dari keanggotaan eropa yang telah menaunginya sejak tahun 1973.
Masalah Ekonomi, Politik dan Keuangan serta Keimigrasian, tentu harus diselesaikan melalui kesepakatan bersama antara pemerintah Inggris dengan Uni Eropa, antara Perdana Menteri Theresa May dengan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk serta Presiden Uni Eropa Jean-Claude Junker.
Kerja keras May membuahkan hasil kesepakatan dengan Uni Eropa, tetapi perjanjian kesepakatan ini harus di sah kan oleh parlemen Inggris yang akan melakukan pemungutan suara hari ini tanggal 15 Januari 2019 sekitar pukul 22.00 wib dengan hasil yang mungkin dapat terlihat jelas pada tengah malam nanti. Pemerintah Inggris berpacu dengan batas waktu jatuh tempo tanggal 29 Maret 2019, untuk realisasi keluar dari Uni Eropa.
Jika dilihat secara umum maka sejak referendum Brexit digelar pada tahun 2016 sampai saat ini, mata uang Poundsterling telah terdepresiasi sekitar 17%. Ini tentunya menandakan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa mempunyai dampak yang buruk terhadap mata uang negara tersebut, dan tentunya ini tidak lepas dari kegaduhan politik yang terjadi di dalam pemerintahan Inggris karena masalah pabean serta ke imigrasian di Irlandia Utara yang akan diberlakukan berbeda setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.
Dan jika didalam hasil voting nanti ternyata kesepakatan yang telah ditanda tangani oleh Perdana Menteri Inggris bersama dengan Dewan serta Presiden Uni Eropa, ternyata di tolak parlemen Inggris, maka penurunan mata uang GBPUSD akan berlanjut sampai ke level 1.2580 – 1.2480. Tetapi jika hasil Voting dapat melewati 320 suara untuk menerima perjanjian Brexit Inggris dengan Uni Eropa , maka kenaikan GBPUSD dapat ke level 1.3154 bahkan ke level 1.3800 secara bertahap.
GBPUSD Timeframe Weekly
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.