Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Pelemahan US Dollar Kembali Terlihat
Diperbarui • 2019-11-11
Tanpa adanya data ekonomi yang signifikan terlihat US Dollar kembali melemah dengan sangat signifikan. Ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain
- The Fed telah merilis kebijakan moneter nya dengan tidak menaikan suku bunga acuan serta meninggalkan kenaikan yang agresif.
- Imbal hasil obligasi 10 tahun turun dibawah 2,40% mendekati imbal hasil obligasi 2 tahun pada 2,23%. Pasar melihat ini sebagai signal resesi dimana imbal hasil surat hutang jangka pendek mempunyai tingkat prosentase yang sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan jangka panjang.
- Pengamat ekonomi memprediksi bahwa The Fed tidak akan menaikan suku bunga pada tahun ini dan bahkan dapat menurunkan suku bunga pada tahun ini.
Keadaan ini tentunya menjadi sangat krusial dimana setelah pada hari Kamis pagi minggu lalu The Fed mulai menahan kenaikan suku bunga karena melihat adanya perlambatan ekonomi Amerika Serikat dimasa yang akan datang. Hal ini wajar karena adanya ketidakpastian masalah konflik dagang Amerika – China dan kesepakatan Brexit.
Disatu sisi tentunya yang tidak dapat dipungkiri bahwa surat hutang Amerika jatuh tempo minggu ini sebesar $350 milliar, merupakan beban tersendiri bagi anggaran Amerika Serikat yang sedang deficit. Penurunan prosentase imbal hasil 10 tahun tentunya mengindikasikan bahwa surat hutang Amerika jangka panjang kurang diminati dibandingkan dengan surat hutang jangka pendek, karena pelaku pasar menilai bahwa perlambatan ekonomi Amerika Serikat akan melambat dimasa yang akan datang.
Keadaan ini tentunya memicu pendapat bahwa The Fed tidak hanya akan menahan kenaikan suku bunga yang tadinya 2 kali ditahun ini menjadi 1 kali kenaikan, lalu berubah menjadi tidak ada kenaikan dan akhirnya banyak pengamat ekonomi memprediksi bahwa The Fed dapat memotong suku bunga minimal 25 bps di tahun ini.
Penurunan imbal hasil obligasi 10 tahun dibandingkan dengan imbal hasil yang lebih pendek tentunya menjadi dasar dari prakiraan kebijakan moneter The Fed saat ini, walaupun diketahui bahwa The Fed tidak akan mempergunakan 1 jenis instrument saja dalam menentukan kebijakan moneternya.
Pelemahan US Dollar tentunya akan dimanfaatkan oleh pair USDCAD yang terlihat naik disaat pelemahan US Dollar berlangsung.
Target penurunan pair ini di prediksi akan mencapai level 1.3322 dengan alternative koreksi pada level 1.3415.
USD/CAD Timeframe Daily
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.