Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Pengaruh Kebijakan ECB dan FOMC Meeting Minutes Terhadap Pergerakan USDCAD
Diperbarui • 2019-11-11
Hari ini merupakan hari tersibuk bagi pasar fx dimana bank sentral Eropa akan membuat kebijakan moneter dan The Fed akan merilis notulen rapat yang telah dibuat pada tanggal 20 maret 2019 lalu. Kebijakan moneter Euro Central Bank sebelumnya menetapkan tidak menaikan suku bunga dan akan meluncurkan program stimulus baru berupa TLTRO-III pada bulan September 2019 – Maret 2021.
Program ini merupakan program ECB guna membantu operasional perbankan di Eropa yang telah menderita selama suku bunga dikawasan tersebut di tetapkan 0%. Sementara itu jika dilihat dari data ekonomi, Uni Eropa mengalami perlambatan yang cukup signifikan dimana turunnya sector pabrikan dikawasan itu, turut menyumbang melemahnya laju tingkat inflasi ke level 1,4%.
Keadaan ini di perburuk dengan tudingan administrasi Trump terhadap subsidi negara Eropa terhadap produksi pesawat terbang Air Bus sebagai pesaing pesawat penumpang Amerika , Boeing yang harus menarik produksi jenis Max di pasaran.
Amerika akan menetapkan kenaikan tariff atas barang barang produksi Eropa, karena masalah Air Bus ini, dan Komisi Eropa berencana akan membalas tindakan tersebut dengan rencana kenaikan tariff pula. Ini akan kembali membuka perang dagang antara Amerika – Eropa setelah perang dagang Amerika – China masih dalam pembicaraan menuju perdamaian.
Resiko ini tentunya akan memberikan tekanan bagi ECB untuk tidak menaikan suku bunga kembali nanti malam, selain tekanan dari data ekonomi dikawasan Eropa yang belum terlihat membaik.
Rilis notulen rapat The Fed bulan lalu, akan dirilis dini hari nanti, tentunya menjadi perhatian para pelaku pasar. Kebijakan moneter The Fed yang merubah arah kebijakan dari hawkish ke dovish untuk tahun ini tentunya merupakan pegangan bagi investor dalam memilih instrument yang menguntungkan kedepannya.
Resiko atas perlambatan ekonomi global tentunya membuat The Fed harus realitis dalam mengambil keputusan atas kebijakan moneternya, dan ini tentunya diperkuat dengan pernyataan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,5% menjadi 3,3% ditahun ini.
Masalah perang dagang , kesepakatan Brexit, kesepakatan dagang Amerika – Canada – Mexico yang belum mendapatkan persetujuan Parlemen Amerika Serikat serta factor geopolitik dikawasan Timur Tengah merupakan pertimbangan IMF harus merevisi angka pertumbuhan dunia saat ini. Nada dovish akan menjadi keinginan para pelaku pasar atas rilis notelen rapat The Fed dini hari nanti.
Fenomena diatas tentunya akan membuat prospek harga minyak dunia akan terkoreksi karena keadaan diatas sehingga ini membuat koreksi kenaikan pair USDCAD dapat menyetuh level 1.3352. Tetapi penurunan pair ini akan kembali terjadi disaat Amerika mulai mengatakan bahwa Pasukan Pengawal Revolusi Iran sebagai pasukan teroris, sehingga sanksi ekonomi Amerika Serikat akan berlaku untuk semua product dari Iran.
Reaksi atas kejadian tersebut dapat berkembang menjadi lebih buruk, apabila Iran menutup selat Hormuz yang merupakan jalur distribusi minyak dunia dimana 30% dari kebutuhan minyak dunia, akan terganggu jika selat tersebut di blockade oleh Iran.
Memanasnya keadaan ini dapat mengirim pair USDCAD kembali turun ke level 1.3249. Secara umum hanya dapat turun jika kelebihan pasokan dan perlambatan ekonomi global. Jika dilihat dari fenomena diatas dan mulai adanya kesepakatan dagang antara Amerika – China, maka dapat di prediksikan bahwa harga minyak dunia akan kembali naik ke kisaran $70 - $75 / barrel, sehingga ini akan membuat pair USDCAD kembali tertekan sampai ke level 1.3249 dengan alternative koreksi ke level 1.3352.
USD/CAD Timeframe Daily
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.