Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Perang Sosis Menekan Pair GBPUSD
Diperbarui • 2021-06-14
Mata uang pound sterling mengalami tekanan turun dari berbagai penjuru, mulai dari masalah internal serta external
Setelah melewati reli naik yang cukup panjang sejak bulan April lalu, kini pair GBPUSD kembali berada dalam potensi tekanan turun yang cukup kuat, hal ini terjadi akibat kembali memanasnya tensi politik dan perdagangan antara Uni Eropa dan juga Inggris. Adanya eskalasi terhadap perang dagang antara Inggris dan Uni Eropa ini terjadi akibat perselisihan perihal pengiriman daging beku dari Inggris ke wilayah Irlandia utara, Uni Eropa menuduh Inggris telah melanggar perjanjian akibat tidak melakukan pemeriksaan terhadap pengiriman daging beku tersebut, dan perseteruan ini dijuluki oleh media setempat sebagai 'perang sosis'.
Selain itu pada pertemuan G7 sabtu lalu terjadai sedikit ketegangan akibat pernyataan presiden Perancis Emanuel Macron yang menyatakan bahwa Irlandia Utara bukan merupakan bagian dari negara Inggris, dah hal tersebut tentu mendapatkan berbagai respon perlawanan dari beberapa politikus Inggris di antaranya Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Raab mengkritik Uni Eropa pada hari Minggu karena memperlakukan Irlandia Utara seolah-olah itu adalah negara yang terpisah daripada bagian dari Inggris, dan mengatakan pendekatan itu menyebabkan kerusakan pada provinsi Inggris.
Disamping itu pair GBPUSD juga kembali tertekan turun setelah index USD mengalamai penguatan yang sangat signifikan, Data inflasi Amerika yang melesat tajam hingga ke level 5% menjadikan penguatan Index USD tidak terbendung, ekpektasi market terhadap adanya peluang kebijakan The Fed untuk melakukan Tapering juga semakin besar pada tahun ini. Dan hal tersebut memberi dampak positif bagi penguatan US Dollar dan dapat kembali menekan pair lainnya termasuk mata uang Pound sterling
Analisa Teknikal
Secara teknikal pergerakan pair GBPUSD berpotensi kemabli bergerak turun, dan hal ini didukung oleh beberapa indikasi diantaranya:
- Titik indikator Parabolic SAR telah berada di atas candle daily
- Indikator stokastik telah cross ke bawah
- Histgram indikator MACD telah berada di bawah garis signal line
Indikasi: Bearish
Validitas: 14 - 15 Juni
Strategi: Sell di level 1.4150 - 1.4170
Target: 1.4080 - 1.4050
Resisten: 1.4187
Stop loss: 1.4210
Grafik GBPUSD Timeframe Daily
Note: Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan perhitungan money management dan risk management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.