Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Perlambatan Ekonomi China Akan Mempengaruhi Dollar Australia
Diperbarui • 2022-01-18
Perlambatan ekonomi di China mulai terjadi sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global
Sehingga kondisi tersebut berdampak pada negara Australia sebagai pemasok bahan baku terbesar di dunia. Bank sentral China PBOC memotong suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah atau MLF sebesar 10 basis point kemarin.
PBOC melakukan ini mengingat lemahnya pertumbuhan ekonomi di China yang diikuti oleh angka inflasi yang rendah, dimana kondisi ini disebabkan oleh serangan virus omicron di negara tersebut.
GDP yang hanya tumbuh 1,6%, angka inflasi 1,5% serta angka inflasi perbulan berada pada level -0,3% adalah suatu komposisi yang memang seharusnya PBOC melakukan pemotongan MLF dan diprediksi kedepannya bank sentral china ini dapat melakukan pemotongan suku bunga acuan yang saat ini masih pada level 3,8%.
Dengan melihat fenomena ini maka pertumbuhan ekonomi domestic akan beresiko melemah, sehingga tekanan terhadap Yuan dan mata uang di Asia Pasifik akan terjadi kedepannya termasuk Dollar Australia.
Efek Terhadap Pasar
Pemotongan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah MLF oleh PBOC akan membuat mata uang Yuan dan Aussie Dollar tertekan sehingga membuat pair AUDUSD cenderung bearish.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair AUDUSD bergerak dalam range 0.7098 – 0.7221
Trading Plan :
Sell Limit 0.7221 – 0.7273 dengan target 0.7098 – 0.7167
Stoploss 0.7373
Grafik AUDUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.