Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Sentimen Risk Aversion Paksa GBPJPY Perbarui Level Terendah Harian
Diperbarui • 2023-01-19
Investor mempelajari sikap dovish Bank of Japan (BoJ) pada hari Rabu, risiko resesi yang menjulang mendorong permintaan safe-haven Yen Jepang dan memberikan tekanan pada pasangan GBP/JPY.
Data makro AS yang lebih lemah, dengan penjualan ritel pada bulan Desember mencatat penurunan terbesar dalam setahun dan output manufaktur mencatat penurunan terbesar dalam hampir dua tahun. Kondisi ini memaksa investor untuk berlindung pada aset safe-haven Yen. Selain itu, melemahnya Pound Inggris juga mempengaruhi penurunan GBPJPY.
Dengan tidak adanya rilis ekonomi penggerak pasar yang relevan dari Inggris, ditambah dengan latar belakang fundamental yang beragam menimbulkan kehati-hatian pasar yang agresif. Kondisi ini juga akan membuat pasar hanya menunggu tindak lanjut aksi jual yang kuat dan memantau GBPJPY jika melanjutkan penurunan.
Reaksi Pasar
GBPJPY mengalami aksi jual pada hari Kamis dan merosot dari level tertinggi tiga minggu. Kekhawatiran resesi meningkatkan permintaan untuk safe-haven JPY dan memberikan tekanan. Prospek kenaikan suku bunga BoE yang lebih besar menopang pound sterling dan akan membatasi penurunan lebih dalam.
Tren
GBPJPY lanjutkan penurunan hari sebelumnya dari wilayah 161.50, level tertinggi tiga minggu dan masih berada di bawah tekanan jual yang berat pada Kamis. Harga spot menghentikan kenaikan beruntun tiga hari dan turun kembali mendekati pertengahan 157,00-an, menyentuh terendah harian baru.
Rencana Perdagangan
Potensi Sell GBPJPY pada level 157.60 dengan target profit pada level 157.15/156.65
Potensi Buy GBPJPY pada level 158.30 dengan target profit pada level 158.60/158.80
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.