Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Shutdown Pemerintahan Amerika Serikat Memasuki Pekan Ke 5
Diperbarui • 2019-11-11
Penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat memasuki minggu ke 5. Dan tentunya ini akan menimbulkan permasalahan asset dan pertumbuhan ekonomi bagi Amerika kedepannya. Setelah presiden Trump berselisih dengan ketua parlemen Nancy Pelosi, ditahun lalu masalah RUU aggaran belanja pemerintahan Amerika Serikat, maka banyak sekali kerusakan yang terjadi disana. 800.000 pekerja federal Amerika, harus mencari pinjaman untuk menghidupi keluarga mereka dan tentunya ini dapat manjadi faktor penurunan angka retail sales, investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Kegaduhan di Washington masih berlanjut, setelah Presiden Trump menulis surat tentang penundaan perjalanan dinas ketua parlemen ke Afghanistan, yang berujung pada penolakan permintaan Presiden Trump untuk menunda masalah keimigrasian. Selain perjalanan dinas Nancy Pelosi yang harus tertunda sejak gedung putih dan parlemen memanas, dan perjalanan Presiden Trump ke pertemuan Wold Economic Forum di Davos – Swiss. Jika masalah RUU anggaran tidak ditanda tangani oleh Presiden Trump, maka kedepannya masalah ekonomi dan politik dalam dan luar negeri Amerika akan terganggu.
Dari benua Eropa, masalah Brexit masih sangat membebani investasi disana, walaupun Theressa May telah lolos dari mosi tidak percaya, setelah kekalahan voting RUU kesepakatan Brexit, maka penundaan terhadap pasal 50 , referendum ulang Brexit serta Keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, merupakan pilihan yang harus dibuat sebelum tanggal 29 Januari 2019 antar pemerintah dengan parlemen Inggris. Selain itu Euro Central Bank akan mengadakan rapat kebijakan moneter tanggal 24 januari 2019, dan tentunya ini merupakan moment yang paling ditunggu oleh pelaku pasar, untuk mengetahui kebijakan yang akan diambil oleh Mario Draghi setelah ECB mengakhiri program stimulus QE di bulan desember 2018.
Dari Asia, perekonomian China yang melambat masih didominasi dengan konflik perang dagangnya dengan Amerika, walaupun secara umum Presiden Tump optimis bahwa kesepakatan perang dagang dapat tercapai. Turunnya pertumbuhan China sejak konflik perang dagang tentunya membuat negara yang masih bisa bertahan , mengingat bank sentral China masih mempunyai banyak sekali program stimus guna menjadi pertumbuhan GDP diatas 6%.
Mencoba meningkatkan pengeluaran belanja domestik, akan membantu pembelian barang Amrika ke China, tetapi tentunya ini mennimbulkan resiko beban hutang kedepannya. Perang dagang tidak hanya membebani China, tetapi berdampak pula pada negara Jepang, dimana penurunan inflasi di negara tersebut mulai kembali terlihat, sehingga BOJ diprediksi masih akan melanjutkan QE nya sebesar 80 triliun yen/ bulan, sehingga kenaikan USDJPY dapat mencapai 110.29 dengan koreksi yang tidak boleh melebih 109.35.
USDJPY Timeframe Daily
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.