Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Tekanan Turun USDCHF Terus Berlanjut
Diperbarui • 2021-05-25
Pergerakan niali tukar pasangan mata uang USDCHF berpotensi malenjutkan trend turunnya pada perdagangan pekan ini
Sejak April lalu trend pada pair USDCHF berada dalam tekanan turun yang signifikan, dan belum ada koreksi naik yang berarti terhadap pair USDCHF ini. Kembali turunnya pair USDCHF tidak lepas dari melemahnya Index USD yang turun dan berada di bawah level 90.0 tepatnya pada level 89.7. Komentar petinggi The Fed, James Bullard mengatakan bahwa prospek tapering tidak mungkin dilakukan selama masa pandemi ini, dan pernyataan tersebut tentu membuat laju mata uang US Dollar kembali tertekan, dan hal tersebut juga akhirnya membawa pair USDCHF bergerak turun.
Analisa Teknikal
Secara teknikal pair USDCHF masih berada dalam trend turun yang kuat, dan hal ini didukung oleh beberapa indikasi diantaranya:
- Titik indikator Parabolic SAR yang masih berada di atas candle daily
- Indikator stokastik yang masih bertahan di bawah level 20
- Histogram indikator MACD telah tembus ke bawah garis signal line
Sinyal Transaksi
- Indikasi: Bearish
- Strategi: Sell di level 0.89800
- Validitas: 25 - 27 Mei
USDCHF berpotensi turun ke level support selanjutnya di harga 0.89500 - 0.88900
Resisten USDCHF 0.9000 - 0.9060
Stop Loss: 0.9090
Grafik USDCHF Timeframe Daily
Note: Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan perhitungan money management dan risk management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.