Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Tekanan untuk The Fed
Diperbarui • 2019-11-11
Eskalasi tekanan untuk The Fed semakin meningkat menjelang FOMC Meeting yang akan dirilis dini hari nanti pada pukul 02.00 WIB. Bank sentral Amerika Serikat ini akan membuat kebijakan moneter yang dinilai paling sulit saat ini, karena sangat dilematis, mengingat banyaknya factor yang harus dipertimbangkan. Data ekonomi Amerika yang terus menurun, terutama tingkat inflasi yang disinyalir turun dari 2,5% ke 2,2% saat ini , tentunya merupakan tools utama yang akan menjadi pertimbangan The Fed.
Tekanan yang tidak kalah kuatnya adalah dari Presiden Trump yang semakin gencar menjelang rapat FOMC dengan mengingatkan bahwa kebijakan The Fed menaikan suku bunga akan menambah beban bagi Amerika disaat terjadi konflik perdagangan Amerika – China. Dan dari factor eksternal Amerika Serikat, investor mulai takut dengan pernyataan Presiden China Xi Jinping yang dalam pidatonya kemarin mengatakan bahwa tidak ada satu negarapun yang dapat mendikte bangsa China.
Ini adalah suatu jawaban dari Presiden Xi yang selama ini ditunggu oleh para pelaku pasar atas semua ancaman verbal dari Presiden Trump. Pernyataan Xi merupakan pernyataan dimana bangsa China tidak akan mundur, dari perang dagang karena tekanan dari Trump yang akan menaikan tariff, jika kesepakatan perang dagang Amerika – China tidak dapat selesai sampai tanggal 2 maret 2019.
Keadaan ini tentunya membuat semua saham di Amerika Serikat Free Fall dan menghapus keuntungan yang dicapai selama tahun 2018. Ketakutan pasar yang berlebihan ini tentunya disebabkan oleh factor diatas dan terlihatnya awan gelap dalam pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat serta pertumbuhan global ditahun 2019. Resesi ekonomi yang akan terjadi dalam waktu kedepan, tentunya kan menjadi pertimbangan The Fed guna menentukan kebijakan moneternya nanti malam, dengan melihat beberapa opsi antara lain :
- The Fed tetap menaikan suku bunga nya menjadi 2,5% dan tetap memproyeksikan kenaikan 3x di tahun 2019, maka mata uang US Dollar akan menguat.
- The Fed tetap menaikan suku bunga nya menjadi 2,5% tetapi menurunkan proyeksi kenaikan 3x ditahun 2019 menjadi 2x bahkan 1 x , maka mata uang US Dollar akan melemah.
- The Fed tidak menaikan suku bunganya , maka mata uang US Dollar akan melemah.
Opsi mana yang akan diambil oleh The Fed, maka kita kan lihat dini hari nanti, dimana Kebijakan moneter yang akan diambil oleh The Fed merupakan acuan bagi para pelaku pasar dalam menentukan penentuan investasi mana yang akan dipilih oleh investor di tahun 2019.
Memburuknya data ekonomi Amerika Serikat dari sector industry, perumahan dan pertanian, serta konflik dagang Amerika – China serta terbakarnya kawasan eropa karena masalah Geopolitik , tentunya akan terus mendorong harga emas naik ke level selanjutnya yaitu $ 1269 - $1278/ troyounce, dengan koreksi ke harga $ $1242/ troyounce.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.