Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDCAD Kembali Melemah Turun
Diperbarui • 2021-01-13
Pergerakan grafik nilai tukar pasangan mata uang USDCAD pada perdagangan pekan ini kembali berpeluang bergerak turun
Kembali melemahnya pair USDCAD terjadi akibat beberapa sebab diantaranya adalah kembali melemahnya index USD yang sebelumnya sempat menguat ke level 90,7 pada pekan lalu kini kembali tertekan turun dan berada pada level 90,0. Selalin itu penguatan yang terjadi pada harga minyak dunia menjadikan mata uang dolar Kanada kembali menguat.
Harga minyak dunia versi Brent kini berada pada level 56,6 dan untuk veris WTI berada pada level 53,3. Dengan kembali melemahnya index USD dan menguatnya harga minyak dunia pada pekan ini tentu menjadikan pasangan mata uang USDCAD berpeluang kembali melemah.
Analisa Teknikal
Secara teknikal pergerakan grafik pair USDCAD berada dalam fase turun, dan hal ini didukung oleh beberapa indikasi pada timeframe H4:
- Titik indikator Parabolic SAR telah berada di atas candle daily
- Indikator Stokastik telah kembali cross ke bawah
- Histogram indikator MACD telah berada dibawah garis signal line
Indikasi: Bearish
Strategi: Sell
Validitas Sinyal: 13 -14 Jan 2021
USDCAD berpeluang turun ke level support berikutnya:
- S1: 1.26873
- S2: 1.26730
- S3: 1.26532
Level resisten USDCAD berada pada level
- R1: 1.27659
- R2: 1.27827
- R3: 1.27985
Stop Loss: 1.28400
Grafik USDCAD Timeframe H4
Note: Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan money management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.