Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
USDCHF Menguat Pasca Rilis Data ISM Amerika
Diperbarui • 2021-10-06
Pergerakan pasangan mata uang USDCHF kembali bangkit dari keterpurukan.
Pair USDCHF sejak pekan lalu telah tertekan turun lebih dari 1%, hal tersebut disebabkan oleh terkoreksi turunnya index US Dollar dan juga menguatnya mta uang Safe Haven Swiss Franc akibat adanya isu perlambatan ekonomi serta kekhawatiran efek domino akibat bangkrutnya perusahaan properti raksasa China Evergrande.
Namun kini Index USD kembali menguat dan saat ini berada pada level 94.0, kembali menguatnya index USD terjadi seiring dengan naiknya persentas imbal hasil Yield 10 Tahunan Amerika yang saat ini berada pada lavel 1.55%. Kembali menguatnya US Dollar didukung juga oleh meningkatnya laporan data ISM Service PMI yang dirilis tadi malam di level 61.9.
Dan dengan menguatnya index USD tersebut tentu dapat membawa pair USDCHF kembali menguat pada perdagangan pekan ini
Analisa Teknikal
Secara teknikal pair USDCHF berpotensi kembali menguat, dan hal tersebut didukung oleh beberapa indikasi diantaranya adalah adanya pola Bullish Harami yang terbentuk pada timeframe Daily, serta indikator Fractals yang telah berada di bawah candle daily. Pergerakan grafik USDCHF pada timeframe daily juga masih bertahan di atas garis uptrend line.
Indikasi: Bullish
Strategi: Buy di level 0.9270 - 0.9250
Take Profit:0.9320 - 0.9367
Stop Loss: 0.9230
Grafik USDCHF Timeframe Daily
Note:
Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan perhitungan money management dan risk management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.
Menyerupai
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.