Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTIUSD mencoba pulih dan..Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan
Wait & See di Pasar Global
Diperbarui • 2019-11-11
Diakhir bulan dan diawal bulan merupakan waktu dimana para pelaku pasar biasanya mulai memasuki fase distribusi atau lebih dikenal oleh para trader sebagai fase sideways. Fase ini biasanya terjadi karena para pelaku pasar melihat harga terlalu tinggi atau terlalu rendah atau menunggu akan adanya berita besar masuk, sehingga dapat mengubah sentimen pasar kedepannya. Seperti kita ketahui bahwa Kebijakan Moneter The Fed yang akan menaikan suku bunga, harus didukung oleh data data ekonomi yang cukup kuat sampai diakhir Desember 2017 nanti. Ketidakpastian di dalam geopolitik baik mikro maupun makro ekonomi dapat membuat trend market berubah, dan inilah yang akan menjadi fokus para pelaku pasar minggu ini.
Minggu ini The Fed akan meeting (FOMC Meeting) pada Kamis dini hari, dan seperti kita semua sudah ketahui bahwa pertemuan ini tidak akan menghasilkan kenaikan suku bunga, tetapi lebih mengarah pada pengurangan neraca The Fed. Pertanyaanya adalah “ Apakah pengurangan neraca The Fed ini akan lebih kepada kenaikan suku bunga atau penambahan program stimulus di pasar uang?” Pertanyaan ini memang sulit untuk dijelaskan efeknya di pasar uang karena pada dasarnya memang belum pernah bank sentral melakukan pengurangan asset seperti yang akan dilakukan The Fed, sehingga efek dari pengurangan tersebut secara nyata belum dapat diprediksi secara akurat. Walaupun demikian, Janet Yellen banyak memberikan pengarahan dalam beberapa pidatonya diberbagai forum pada beberapa minggu lalu, bahwa pengurangan asset The Fed akan lebih mengarah pada Normalisasi dengan bentuk yang berbeda tentunya. Apapun yang akan terjadi di pasar nanti maka tentunya kita harus menunggu kemana market akan bergerak dan apabila hasil meeting nanti tidak seperti yang diinginkan oleh pasar maka kita akan melihat melemahan US Dollar secara terbatas.
Secara teknikal tentunya ini sangat mudah diprediksi bahwa index Dollar Amerika saat ini ada di range 93.70 an – 94.70 an , dan saat melewati range atas maka penguatan US Dollar tidak akan terbendung.
Asia
USDJPY : Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda, hari selasa ini tidak mengubah suku bunga jangka pendeknya minus 0,1 % (-0.1%) dan tentunya belum ada keinginan untuk taper di tahun ini. Permasalahan geopolitik semenanjung korea masih menjadi faktor kendala bagi pelemahan Yen.
Level 112.80 an merupakan kunci sebelum pair ini menuju level 112.00. Resistance kunci pair ini ada pada level 113.40 – 113.50 sebelum kembali naik ke level 116.80.
EROPA
EURUSD : Kasus Catalonia memang akan menjadi duri bagi ECB untuk mengurangi program stimulusnya. Walaupun keadaan ekonomi eropa cenderung membaik, tetapi para pelaku pasar tentunya sangat memperhitungkan keadaan geopolitik disana yg cenderung melebar ke negara lain. Bagi Investor, keadaan ini tentu sangat kurang menguntungkan mengingat tidak sedikit asset mereka akan berkurang jika masalah ini tidak dapat ditangani oleh Madrid dan Uni Eropa tentunya.
Penurunan EURUSD terlihat sangat drastis dimana level koreksi akan berada pada 1.1660 – 1.1760 dengan target penurunan ke level 1.1360 an.
GBPUSD : Inggris memang masih mempunyai kendala pada masalah Brexit yang belum kunjung mereda, tetapi jika dilihat dari data ekonomi yang ada, negara ini sangat tangguh dalam perbaikan ekonominya. Ada yang menarik dalam hasil survey, dimana pada Rapat BOE yang akan dirilis kamis minggu ini, terlihat adanya pergeseran Vote di MPC dari 2-0-7 menjadi 9-0-0. Indikasi ini akan membuat pasar akan bergerak sangat fluktuatif di kamis minggu ini.
Level 1.3130 sampai 1.3280 an merupakan level sideways bagi mata uang ini.
Menyerupai
Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi
Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.