Trading dengan sistem breakout volatilitas

Baca artikel di situs FBS

Terkadang harga di pasar cukup berfluktuasi, dan terkadang pasar benar-benar tenang. Beberapa ahli membandingkan pasar dengan laut. Saat laut tenang, maka tidak ada ombak. Namun, jika badai datang, ombak dapat mencapai beberapa meter.

Apa itu volatilitas?

Volatilitas mencerminkan momentum di pasar. Anda akan melihat banyak pergerakan di pasar yang sangat volatil. Seorang trader dapat dengan mudah membedakan momen volatilitas yang tinggi dengan melihat grafik. Jika ada banyak ayunan besar, maka menandakan pasar yang volatil. Di sisi lain, volatilitas dianggap rendah ketika harga bergerak dalam rentang dengan ayunan minimum. 

Salah satu cara untuk mengukur volatilitas suatu aset adalah dengan mengukur pengembalian hariannya (pergerakan harian dalam persen). Volatilitas historis didasarkan pada harga historis dan mewakili tingkat variasi pengembaliannya.

Setiap pasar melalui tingkat volatilitas yang berbeda. Misalnya, kita melihat harga bergerak secara berbeda selama periode yang berbeda pada grafik di bawah ini. Terkadang itu membuat banyak gerakan signifikan. Di lain waktu volatilitas menurun, dan harga bergerak dalam rentang kecil.

Dengan melihat grafik, trader dapat menemukan periode ketika instrumen mengalami periode volatilitas tinggi atau rendah. Ini memberikan kita peluang untuk menggunakan metode breakout volatilitas.

Trading breakout volatilitas menggunakan support & resistance

Trader yang menggunakan strategi breakout volatilitas harus menangkap momen peningkatan volatilitas. Trader perlu memperhatikan momen ketika pasar beralih dari tahap bergerak dalam rentang ke tahap tren. Trader dapat menggunakan strategi ini di semua pasar dan dalam rentang waktu apa pun. Ada berbagai pendekatan, alat bantu, dan indikator yang dapat digunakan. 

moment-of-rising-volatility 1.png

Grafik di atas menunjukkan contoh jenis trading breakout volatilitas yang paling dasar. Kita dapat melihat bahwa pada awalnya harga berada dalam tren naik dengan volatilitas tinggi di pasar. Namun, di tengah grafik, harga menetap di sebuah rentang saat volatilitas mengering.

volatility-dried-up 2.png

Ketika trader melihat harga berhenti seperti ini, trader dapat menarik garis support dan resistance, menandai titik ayunan tinggi dan titik koreksi rendah dari jeda pasar ini. Setelah itu, trader perlu memantau pasar, menunggu breakout pada rentang ini, dan mengikuti tren.

Trading breakout volatilitas dengan tren

Penting untuk disadari bahwa sistem breakout volatilitas bekerja lebih baik dalam kasus tren yang berlanjut. Pada gambar di atas, harga berada dalam tren naik sebelum rentang harga dimulai. Jika harga menembus garis resistance, trader dapat memasuki pasar. Jika harga menembus garis support, ini akan menjadi trading melawan tren dan bukan sesuatu yang ingin dilakukan oleh trader dalam sistem ini.

Sistem ini cukup mudah dan hanya mengandalkan kemampuan trader untuk menarik garis support dan resistance. Seorang trader dapat menetapkan order tertunda di atas garis resistance untuk menangkap breakout volatilitas ketika mereka sedang tidak memantau grafik. Order seperti itu disebut ‘Buy Stop’.

Dalam skenario ini, trader membuka trade beli hanya setelah harga menembus garis resistance. Untuk mematuhi manajemen risiko, trader perlu menempatkan Stop Loss di bawah garis support dari rentang tersebut. Dalam hal ini, target harga harus memberikan keuntungan minimal dua kali lebih besar dari risikonya. Metode ini membantu trading untuk mencapai rasio risiko-profit yang positif.

Trading breakout volatilitas dengan indikator

Banyak trader memilih untuk meningkatkan strategi ini dengan indikator teknis, yang dapat sangat berguna untuk trading ekspansi volatilitas. Bollinger Band adalah salah satu indikator yang paling populer digunakan untuk strategi ini.

Bollinger Band adalah indikator teknis yang digunakan untuk mengukur volatilitas dan arah tren. Indikator terdiri dari moving average 20 (garis di tengah pita) dan pita atas dan bawah yang menandai dua standar deviasi di atas dan di bawah rata-rata. Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengukur volatilitas di pasar dan mengidentifikasi tren. Kisaran lebar antar band (pita) menandakan volatilitas pasar yang tinggi. Sebaliknya, band sempit berarti bahwa volatilitas telah mereda dan pasar bergerak dalam sebuah rentang. Selain itu, arah Bolinger Band membantu trader menentukan apakah tren sedang naik atau turun.

chart-spots-with-high-volatility 3.png

Grafik di atas menunjukkan betapa bergunanya indikator ini. Pertama, Bolinger Band menyoroti tren. Selain itu, indikator menunjukkan titik dengan volatilitas tinggi, serta tempat harga terkonsolidasi.

Indikator Bolinger Band berkontraksi ketika harga berhenti dan berkonsolidasi karena pasar kehilangan volatilitas. Namun, saat harga menembus di bagian atas band, volatilitas kembali muncul dan menunjukkan bahwa tren bullish berlanjut.

Dalam strategi ini, trader harus membuka trade segera setelah harga menembus di bagian atas band. Dalam hal ini, Anda perlu menempatkan Stop Loss di batas bawah pita.

Ada dua pilihan untuk mengelola trade ini. Pertama, Anda dapat mengikuti pengaturan sebelumnya dan menetapkan Take Profit yang dua kali lebih besar dari Stop Loss. Atau, Anda dapat menggunakan indikator Bollinger Band untuk mengelola trade.

Seperti yang Anda ketahui, garis tengah indikator Bollinger Band adalah moving average. Oleh karena itu, trader dapat mengelola trade ini dengan cara yang sama ketika trading dengan moving average: pertahankan trade sampai harga menyentuh moving average karena itu akan menandakan bahwa tren kehilangan momentum.

Pendekatan lain menggunakan Bollinger Band adalah bahwa trader mempertahankan trade sampai harga menyentuh band bawah. Misalkan harga kembali turun dan menyentuh bagian bawah Bollinger Band. Artinya, harga menetap di rentang lain dan trader dapat mengambil profit dan menunggu kesempatan lain untuk membuka trade beli, atau harga berpotensi akan berbalik.

Kesimpulan

Strategi breakout volatilitas adalah salah satu strategi trading dengan profitabilitas tertinggi. Strategi ini dapat digunakan dalam semua pasar dan rentang waktu. Selain itu, strategi ini mudah untuk dipelajari dan digunakan, karena hanya memerlukan pengetahuan tentang level support dan resistance, serta identifikasi tren. Strategi ini sesuai untuk pemula dan trader berpengalaman karena fleksibilitasnya dan potensi kenaikan yang tidak terbatas. 

Baca lebih lanjut

FBS Analyst Team

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.