Amerika Terus Menekan China
Amerika tidak pernah berhenti untuk mem bully China dengan menggunakan jalur manapun. Mulai dari media elektronik sampai kepada pidato pidato kenegaraan maupun di forum internasional, Amerika terus menekan China, sehingga people Bank of China harus memotong Giro Wajib Minimum mereka, sehingga diharapkan pasar China dapat menahan penurunan. Pemotongan giro wajib minimum atau GWM atau RRR , sebanyak 100 pts efektif 15 oktober 2018 tentunya sama dengan mengucurkan dana ke pasar dalam bentuk yang lain. Para pelaku pasar tentunya melihat ini sebagai cara pemerintah China mulai mengganggap bahwa perang dagang mulai berdampak pada pertumbuhan ekonomi china, sehingga negara tersebut harus mengucurkan dana ke pasar sebesar $ 109,2 milliar. Pelemahan yuan kembali akan terjadi dan ini akan melemahkan pasar equitas di Asia.
Dengan melihat fenomena diatas maka obligasi Amerika Serikat menjadi safe haven bagi para pelaku pasar didunia. Ini terlihat dari yield obligasi 10 tahunan naik mencapai 3,3% dan ini tertinggi sepanjang masa. Jika dilihat secara sederhana maka kenaikan imbal hasil merupakan petunjuk bahwa The Fed akan terus menaikan suku bunga kedepannya, tetapi secara umum kita sudah mengetahuinya bahwa imbal hasil yang tinggi, merupakan indikasi bahwa hanya merupakan factor dari memburuknya perekonomian suatu negara. Amerika Serikat ditengah euphoria penguatan US Dollar selalu dibayangi dengan krisis dimasa yang akan datang, dan kurva imbal hasil terbalik merupakan indicator yang dapat mendeteksi terjadinya krisis di Amerika Serikat.
CANADA
Penguatan mata uang US Dollar saat ini terhadap major currency memang terasa pula oleh mata uang Canada. Pelemahan USDCAD selama 5 hari berturut turut tanpa koreksi, tentunya di dukung oleh pelemahan harga minyak dunia yang turun dari $76/ barrel menjadi $73/ barrel hari ini. Tetapi trend turun dari USDCAD masih akan berlanjut jika 1.2950 an dilewati dengan target ke 1.2900. Koreksi tertinggi USDCAD saat ini dapat mencapai 1.3040 an.
