Ancaman Penyebaran Virus Delta Membuat USDCAD Cenderung Bullish
Adanya ancaman penguncian atau pembatasan dibanyak negara di Asia termasuk China, Indonesia serta negara Asia lainnya memberikan dampak pada permintaan minyak dunia, menurut pejabat Badan Energi International IEA yang berbasis di Paris.
Penyebaran virus delta menyebabkan negara pengkonsumisi minyak terbanyak dikawasan Asia tersebut, harus membatasi mobilisasi, sehingga membuat harga minyak dunia yang sedang dalam tren naik menjadi berbalik arah dan kembali menunjukan penurunan. Terdapat penurunan permintaan 120.000 barel perhari dan diperkirakan akan berlanjut menjadi 500.000 barel perhari sampai akhir tahun ini.
Selain adanya ancaman dari virus delta, penurunan harga minyak juga datang dari peningkatan produksi minyak dunia sebesar 400.000 barel per hari pada bulan Agustus ini sampai sisa pemotongan produksi 5,8 juta barel per hari dihapuskan. Kesepakatan negara OPEC dan OPEC+ untuk memproduksi lebih banyak minyak kedepannya didukung oleh Amerika Serikat yang menyerukan untuk memompakan minyak lebih banyak agar harga minyak dunia tidak membebani pemulihan ekonomi global.
Fenomena ini akan membuat produksi minyak dunia berlebih dan harga minyak dunia akan tertekan kedepannya, sehingga akan melemahkan mata uang Dollar Canada yang merupakan negara pengekspor minyak.
Efek Terhadap Pasar
Penguncian akibat penyebaran virus delta di Asia menyebabkan permintaan dan turunnya harga minyak dunia, sehingga membuat pair USDCAD cenderung bullish.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair USDCAD bergerak dalam range 1,2464 – 1.2651
Trading Plan :
Buy Limit 1.2392 – 1.2464 dengan target 1,2577 – 1,2651
Stoploss 1.2241
Grafik USDCAD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.