Angka Inflasi Yang Tinggi Berdampak Pada USDJPY
Gangguan pasokan bahan baku, langkanya chip semi konduktor serta tingginya harga minyak dunia membuat angka laju tingkat inflasi terus meningkat.
Hal ini terjadi dibanyak negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Canada dan Australia. Keadaan ini tentunya membuat prediksi dari banyak bank sentral di dunia bahwa naiknya angka inflasi yang bersifat sementara, menjadi tidak terbukti. Banyak pengamat ekonomi mengatakan bahwa tingginya inflasi di negara maju akan berlanjut sampai tahun 2022, sehingga akan membuat harga tidak stabil dan akan terjadi fluktuasi yang tinggi pada pasar uang.
Keadaan ini tentunya akan memicu bank sentral, termasuk The Fed harus menarik likuiditasnya dengan mengurangi pembelian obligasi serta sekuritas yang berbasis mortgage dalam waktu dekat, sebelum terjadi bubble di pasar uang. Selain itu tidak ada keinginan bagi negara OPEC dan OPEC +, meningkatkan produksi minyak, dapat menambah tekanan naik inflasi setidaknya sampai akhir tahun ini.
Fenomena ini akan membuat indeks US Dollar cenderung menguat kedepannya.
Efek Terhadap Pasar
Tingginya angka inflasi di banyak negara maju termasuk Amerika Serikat akan membuat The Fed akan menarik likuiditas nya di pasar uang, sehingga membuat pair USDJPY cenderung bullish
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair USDJPY bergerak dalam range 111.20 – 111.90
Trading Plan :
Buy Limit 110.77 – 111.20 dengan target 111.90 – 112.28
Stoploss 109.98
Grafik USDJPY timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.