Aussie Meleleh

Baca artikel di situs FBS

Setelah Angela Merkel sebagai kanselir Jerman dan Xi Jinping sebagai kepala negara RRC, maka Vladimir Putin kembali menduduki kursi kepresidenan Rusia untuk ke 3 kalinya. Dengan tidak berubahnya kepala negara di ke 3 negara maju tersebut maka kebijakan keuangan, ekonomi , sosial dan politik nya pasti akan berubah banyak selama mereka menjabat, tentunya. Hal ini pasti merupakan pertimbangan pelaku pasar dalam menganalisa fundamental kedepannya di pasar global, mengingat perubahan pimpinan negara dinegara maju akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perekonomian global.

Banyak harapan akan gantungkan pada pertemuan Group of Twenty 20 (G-20) di Buenos Aires Argentina hari ini. Akan hadir dimana para menteri keuangan dan bank sentral dari 20 negara termasuk Amerika, China, Canada, Australia dan Rusia, guna membahas perekonomian global dan regulasi crypto currency.

Para pelaku pasar masih cemas akan terjadi perang dagang antara Amerika dan China, serta situasi yang memanas antara Inggris dan Rusia atas pengusiran 23 diplomat Rusia dari Inggris karena dibunuhnya agen ganda mereka yang disinyalir dengan menggunakan gas syaraf Rusia. Beberapa waktu ini memang Rusia kurang menanggapi karena masih masa pemilu dan persiapan sepak bola dunia. Tetapi dengan kembali terpilihnya Vladimir Putin, maka  peluang memanasnya kembali permasalahan ini menjadi tetap ada.

Disisi lain, menurut para ekonom The Fed akan menaikan suku bunganya minggu ini dari 1,5%  menjadi 1,75%. Aksi penguatan US Dollar ini tentunya hanya akan dapat dihalangi oleh respon China terhadap kebijakan tariff baja Amerika atau memanasnya hubungan Rusia dan Inggris.

AUSTRALIA

Sebagai patner dagang China maka dapat di maklumi jika Aussie sangat rentan terhadap issue perang dagang antara 2 negara besar Amerika dan China. Walaupun Australia telah mendapatkan dispensasi masalah tariff baja dan alumunium, (selain Meksiko dan Canada tentunya) tetapi Australia masih mempunyai negara tujuan ekspor terbesar yaitu China, Korea Selatan dan Jepang. Ketiga negara ini dapat dipastikan akan terpengaruh saat perang dagang dan the Fed mulai menaikan suku bunga secara agresif. Disisi lain gubernur RBA masih merasa bahwa harga saat ini belum terlalu rendah .

Jika level 0,7680 dilewati maka AUDUSD akan lanjut ke level 0,7642 dan berakhir di level 0,7555.

AUDUSDWeekly 19 mar.png

CANADA

Underlying sentiment terhadap pelemahan mata uang Canada seperti tidak dapat terbendung mengingat ketakutan akan penurunan harga minyak dunia saat perang dagang terjadi. Selain itu banyak analis memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga, dollar Canada dapat dilakukan pada bulan januari tahun depan.

Setelah target USDCAD di  1.3116 dilewati maka target berikutnya adalah 1.3210 , sedangkan harga akan terkoreksi tajam jika harga 1.3075 di lewati.

USDCADWeekly 19 mar.png

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.