Australia Kembali Naikkan Suku Bunga Untuk Kali Ketiga
Untuk ketiga kalinya, Bank sentral Australia pada hari Selasa kembali menaikkan suku bunga secara berturut-turut bahkan dengan sinyal potensi kenaikan lainnya di tengah upaya keras pemerintah menahan lonjakan inflasi bahkan dengan risiko memicu penurunan ekonomi.
Pada akhir pertemuan kebijakan bulannya, Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1,35%, menjadi total kenaikan sebanyak 125 basis poin sejak Mei dan rangkaian pergerakan tercepat sejak 1994.
Gubernur RBA Philip Lowe dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa anggota dewan bank sentral bahkan terus memperkirakan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam proses normalisasi kondisi moneter di Australia selama beberapa bulan ke depan.
Kenaikan itu memang sudah diperkirakan secara luas di pasar dan keputusan tersebut membuat AUDUSD sedikit melemah dan terpantau bergerak di area 0,6863 pasca pengumuman tersebut sementara kontrak berjangka mempersempit peluang kenaikan setengah poin lainnya di bulan Agustus.
Lowe meyakini bahwa ekonomi cukup kuat menahan guncangan dengan laju pengangguran di posisi terendah lima dekade di 3,9% dan lowongan pekerjaan di tertinggi sepanjang masa. Permintaan rumah tangga juga cukup stabil, sebagian berkat 260 miliar dolar Australia ($ 178,59 miliar) dalam penghematan ekstra yang terakumulasi selama penguncian pandemi.
Namun, tingginya biaya pinjaman hampir dapat dipastikan masih akan menjadi penghambat daya beli mengingat rumah tangga berutang A$2 triliun dalam utang hipotek dan nilai rumah mulai tergelincir.
Ekspektasi Pasar:
AUDUSD diperkirakan bearish Di tengah risiko resesi ekonomi global dan bergerak di rentang 0.6862 - 0.6763
Trading Plan:
Sell: AUDUSD di area 0.6795 dengan target profit di area 0.6785 hingga 0.6775.
Potensi buy jika AUDUSD koreksi di 0.6817 dengan take profit di area 0.6825 hingga ke 0.6830.