Data Inflasi Amerika Serikat Sesuai Ekspektasi
Data inflasi Amerika Serikat sesuai dengan ekspektasi, sehingga pasar bereaksi dengan menjual US Dollar dan mulai membeli saham.
Keadaan ini adalah wajar apabila kita melihat ini sebagai koreksi atas penurunan pasar equitas yang sejak awal tahun ini mengalami risk off. Dengan angka inflasi AS yang mencapai 7% dan tertinggi sejak tahun 1982, meredakan kekhawatiran para pelaku pasar bahwa The Fed akan sangat agresif dalam menarik likuiditas nya, sehingga menyebabkan adanya aksi profit taking pada mata uang US Dollar.
Walaupun demikian penguatan indeks US Dollar kedepannya dapat terus meningkat secara signifikan mengingat The Fed akan menambah pengurangan pembelian asset bulan ini , menaikan suku bunga di bulan Maret dan menekan neraca The Fed pada tahun ini.
Disisi lain bank sentral Uni Eropa ECB masih berjanji untuk memerangi inflasi tetapi belum memberikan signal untuk mulai penghentian program pelonggaran likuiditas yang rencannya akan berakhir pada bulan Maret 2022. Keadaaan ini tentunya akan menimbulkan keraguan atas penguatan mata uang Euro, walaupun resiko kenaikan tetap masih ada sampai ke level 1.15 dalam beberapa waktu kedepan.
Selain itu para pelaku pasar masih memperhatikan perkembangan penyebaran virus omicron di kawasan Uni Eropa yang telah membebani rumah sakit.
Efek Terhadap Pasar
Perbedaan kebijakan moneter The Fed dengan ECB dapat membuat pair EURUSD tertekan walaupun koreksi kenaikan pair ini masih tetap akan ada kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURUSD bergerak dalam range 1.1370 – 1.1525
Trading Plan :
Sell Limit 1.1443 – 1.1525 dengan target 1.1309 – 1.1370
Stoploss 1.1699
Grafik EURUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.