Emas Menunggu Data Inflasi
Harga emas dunia terlihat sideway dalam 4 hari belakangan ini dan masih akan terus terlihat seperti ini menjelang FOMC meeting yang akan dirilis pada tanggal 23 September dini hari.
Turunnya angka terinfeksi virus delta di Amerika Serikat membuat para pelaku pasar mulai kembali masuk ke pasar saham sehingga penurunan indeks saham AS, terhenti dan menunjukan koreksi kenaikan. Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 naik 0,8% dan 0,2%, sedangkan indeks saham Nasdaq terlihat turun tipis 0,1%. Suntikan vaksin di Amerika Serikat yang cukup massif membuat angka kasus terinfeksi turun 12% dalam seminggu terakhir atau turun 14% dari puncak terbaru tanggal 1 September.
Keadaan ini tentunya membuat para pelaku pasar optimis terhadap pemulihan ekonomi di Amerika Serikat, walaupun masih terlihat adanya angka inflasi yang terus meningkat, yang ditandai dengan data PPI yang naik 0,7% dibulan Agustus atau naik 8,3% dari tahun lalu. Saat ini pelaku pasar sedang menunggu data factor inflasi lainnya, yaitu CPI yang diprediksi tetap tinggi dan meningkat 5,3% dari tahun lalu.
Tingginya angka inflasi ini tidak lepas dari terganggunya rantai pasokan bahan baku dan produksi global, yang menyebabkan angka inflasi sulit untuk turun dalam waktu cepat. Keadaan ini dapat membuat The Fed mempercepat penarikan likuiditas dipasar uang sehingga membuat mata uang US Dollar dapat kembali menguat kedepannya.
Efek Terhadap Pasar
Tingginya angka inflasi Amerika Serikat dapat membuat The Fed menarik likuiditas di pasar uang sehingga dapat membuat pair XAUUSD sideways dengan kecenderung melemah kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair XAUUSD bergerak dalam range 1760 – 1796
Trading Plan :
Sell Limit 1796 – 1810 dengan target 1741 – 1760
Stoploss 1840
Grafik XAUUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.