EURUSD Kembali Tembus Level 0.9900 Di Tengah Krisis Energi Dan Penguatan Dolar
Mengawali perdagangan pekan ini, EURUSD dibuka dengan gap bearish dan turun ke level terendah sejak Desember 2002, di bawah 0.9900 selama sesi Asia. Namun, penutupan kembali pipa pasokan gas utama Rusia memicu kekhawatiran krisis energi yang memburuk di Eropa dan membebani euro.
Pasca kesepakatan para pemimpin Kelompok Tujuh untuk menerapkan batasan harga pada minyak Rusia, Gazprom membatalkan penyediaan kembali aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 dengan alasan kebocoran minyak di turbin. Hal ini kembali memicu kekhawatiran potensi resesi ekonomi di zona euro, bersamaan dengan penguatan dolar AS, dan memberikan tekanan terhadap mata uang bersama tersebut.
Sementara itu, indeks dolar AS kembali naik ke level tertinggi sejak akhir 2002, dengan mendapat sentimen positif dari ekspektasi Fed yang hawkish. Sekalipun laporan tenaga kerja bulanan AS yang beragam pada hari Jumat, para pelaku pasar tampaknya cukup yakin bahwa bank sentral AS akan tetap pada jalur pengetatan kebijakan yang agresif, di mana NFP menunjukkan ekonomi AS menambahkan 312 ribu pekerjaan pada Agustus, lebih baik dari perkiraan 300 ribu lapangan kerja.
Reaksi Pasar:
Penghindaran risiko oleh pasar, masih off mendominasi di tengah memburuknya kekhawatiran resesi global yang dipicu oleh krisis energi Eropa, dan mendukung dolar safe-haven.
Tren:
Faktor fundamental masih mendukung prospek perpanjangan tren bearish EURUSD. Volume perdagangan yang relatif lebih sepi karena libur Hari Buruh di AS akan diperkirakan dapat menahan pasangan ini untuk melanjutkan bearish.
Trading signal:
Sell EURUSD pada level 0.9905 dengan target profit dapat diambil pada level 0.9895/0.9890
Buy EURUSD pada level 0.9940 jika EURUSD berhasil rebound dengan target profit pada level 0.9945/0.9948