GBPJPY Rebound Setelah Kikis Kenaikan Bulanan
GBPJPY pangkas kenaikan bulanan setelah mundur dari level tertinggi tujuh minggu ke area 164,15. Melengkapi konsolidasi mengakhiri bulan ini, surutnya optimisme atas kesepakatan Brexit UE-Inggris yang baru-baru ini disepakati semakin menyeret sentimen aksi jual pasangan lintas mata uang utama ini. Kesepakatan awal antara Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen atas Protokol Irlandia Utara (NIP) belum mendapatkan persetujuan parlemen hal ini menimbulkan keraguan pasar.
Peluang yang mendukung berlanjutnya kebijakan stimulus Bank of Japan (BoJ) menahan penurunan GBPJPY. Pidato Deputi Gubernur Bank of Japan (BoJ) mendatang, Shinichi Uchida, di hadapan Majelis Tinggi parlemen Jepang membela kebijakan stimulus bank sentral. Uchida kesampingkan harapan untuk mengubah target inflasi 2,0%, serta harapan untuk memperkuat kebijakan Yield Curve Control (YCC). Sebelumnya, Deputi Gubernur BoJ Masazumi Wakatabe mengatakan, "Bank sentral harus tetap waspada terhadap potensi bahaya stagnasi sekuler dan inflasi rendah karena kenaikan harga yang didorong oleh faktor dorongan biaya tidak berlangsung lama,”.
Ke depannya, berita utama mengenai Brexit dan informasi terbaru BoJ akan Menjadi kunci yang harus diperhatikan oleh para pelaku pasar, khususnya pasangan GBPJPY untuk arah yang jelas.
Reaksi Pasar
Keraguan atas kapasitas kesepakatan Brexit untuk mendapatkan persetujuan Parlemen Inggris sebabkan pasar melepas sterling dan menyeret GBPJPY turun dari level tertinggi 7 pekan meski akhirnya rebound dan menuju level 165.00
Tren
Setelah berbalik arah dan turun dari level tertinggi tujuh pekan ke 164,15, GBPJPY rebound dan lanjutkan tren Bullish nya di sepanjang Februari ini.
Rencana Perdagangan
Potensi BUY GBPJPY dapat dipertimbangkan pada level 165,25 dengan target profit di level 165,45/165,60
Potensi SELL GBPJPY dapat dipertimbangkan pada level 164,85 dengan target profit di level 164,45/164,30
