GBPUSD Dapat Terkoreksi Turun
Pasar saham Amerika Serikat terus menguat selama 3 minggu terakhir dan Indeks saham Dow Jones telah naik lebih dari 7% pada kurun waktu tersebut.
Para pelaku pasar tentunya optimis dengan adanya bantuan likuiditas baik dari pemerintah maupun bank sentral The Fed sehingga likuiditas yang tinggi menyebabkan pelemahan US Dollar dan penguatan mata uang dunia lainnya termasuk Poundsterling. Naiknya indeks saham di Wall Street tentunya melemahkan mata uang US Dollar, sehingga pada saat terjadi koreksi di pasar saham Amerika Serikat maka dapat dipastikan bahwa rally indeks US Dollar akan kembali terjadi.
Sedangkan di Inggris sendiri pertumbuhan ekonominya saat ini tidak lebih dari 1% dan aktivitas bisnis serta jasa terus menurun, karena penguncian akibat pandemic covid-19. Inggris merupakan negara ke 5 tertinggi dalam angka kematian karena pandemic covid-19, sehingga penguncian masih berlaku sampai 22 Februari 2021.
Baru 25% dari total penduduk Inggris yang di vaksin dan berharap penyebaran virus covid-19 dapat mereda, dan penguncian dapat dilonggarkan. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson masih akan berhati hati dalam hal membuka lockdown yang diberlakukan di negaranya, karena lebih dari 9.000 orang/ hari warga inggris terinfeksi dan lebih dari 200 orang/ hari meninggal karena virus mematikan ini.
Efek Terhadap Pasar
Masih tingginya angka terinfeksi dan kematian di Inggris karena virus covid-19 akan membuat pertumbuhan ekonomi Inggris melemah kedepannya, sehingga membuat pair GBPUSD akan cenderung melemah dalam beberapa waktu kedepan.
Ekspektasi Pasar Diprediksi pair GBPUSD bergerak dalam range 1.3848 – 1.3941
Trading Plan :
Sell Limit 1.3941 – 1.3987 dengan target 1.3811 – 1.3848
Stoploss 1.4020
Grafik GBPUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.