GBPUSD Tertekan Di Tengah Penghindaran Risiko
Indeks dolar AS telah menunjukkan performa yang kurang baik di sesi Asia atas proyeksi pengumuman kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve dipangkas secara signifikan. Berdasarkan CME FedWatch, kemungkinan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) oleh Federal Reserve telah turun menjadi 85,5%. Membuat GBPUSD tertekan di tengah sentimen penghindaran risiko.
Kepemimpinan Perdana Menteri baru Inggris Rishi Sunak dan Menteri Keuangan, Jeremy Hunt, sedang berupaya mengurangi tumpukan utang Inggris, tertinggi sejak 1960, dan menstabilkan keuangan Inggris.
Laporan Financial Times mengklaim bahwa Sunak sedang menjajaki kenaikan pajak dan pemotongan belanja hingga GBP 50 miliar, yang sejalan dengan agenda bank of England (BOE) untuk membawa stabilitas harga.
Munculnya perbincangan di pasar mengenai bergesernya sikap the Fed menjadi kurang agresif imbas penurunan belanja konsumen di kuartal ketiga. Laporan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga mengklaim bahwa belanja konsumen telah meningkat sebesar 1,4%, lebih rendah dari ekspansi sebelumnya sebesar 2,0%.
Menurunnya belanja konsumen menunjukkan bahwa inflasi akan segera mencapai puncaknya yang ditandai dengan penurunan permintaan konsumen. Perlu dicatat bahwa belanja konsumen menyumbang 70% dari total kegiatan ekonomi AS.
Reaksi Pasar
GBPUSD diperdagangkan menuju level support kritik 1.1500 di sesi Eropa di saat Dolar AS tengah berjuang menyusul isu di pasar atas kemungkinan the Fed mengendurkan pengetatan yang agresif. Sementara investor saat ini berhati-hati menjelang data inflasi PCE AS.
Tren
GBPUSD memperpanjang penurunan hari ini memasuki perdagangan sesi Eropa. Bahkan pasangan mata uang ini menuju level kristis 1.1500 di tengah penantian pasar pada data indeks PCE AS.
Rencana Perdagangan
Sell Stop GBPUSD 1.1483 dengan target profit pada level 1.1469/1.1463
Buy Stop GBPUSD pada level 1.1545 dengan target profit pada level 1.1555/1.1565