Gejolak Politik Di Eropa

Baca artikel di situs FBS

Kita sudah mengetahui bahwa semua keadaan di dunia ini harus seimbang. Disaat di belahan bumi ada siang maka di belahan bumi lainnya ada malam, di saat musim panas berkepanjangan melanda maka ada waktu dimana badai topan akan terjadi dikemudian hari. Begitu juga dengan investasi dan perpindahan uang dari suatu negara ke negara lain akan terjadi jika para pelaku pasar melihat ada resiko atas kekayaan mereka di suatu negara, maka mereka akan melhat peluang keuntungan di negara lainnya, agar mereka dapat melindungi asset kekayaan yang mereka miliki.

Januari – Agustus 2017 kita melihat pelemahan US Dollar, tanpa adanya koreksi yang berarti. Walaupun Kebijakan moneter The Fed yang telah menaikan tingkat suku bunga sebanyak 2x ditahun ini tidak memberikan sentiment positif terhadap US Dollar pada kurun waktu tersebut. Faktor geopolitik menjadi landasan para pelaku pasar melepas US Dollar, sampai mereka mempunyai kepastian bahwa factor geopolitik membaik dan sebagian besar data ekonomi Amerika membaik, sehingga pelaku pasar melihat bahwa peluang kebijakan moneter yang dicanangkan The Fed akan kembali normal dan ini yang membuat, mereka kembali melihat prospek perkonomian Amerika lebih baik dibandingkan dengan negara lainnya.

Resiko Penguatan US Dollar hanya berada pada pemilihan gubernur The Fed pada bulan Februari 2018 dimana rencananya presiden Trump akan mengumumkan nama yang diunggulkannya pada tanggal 3 November 2017. Walaupun pasar masih menginginkan Janet Yellen sebagai pimpinan The Fed, tetapi banyak beredar rumor bahwa Trump akan menjagokan Jerome Powel, John Taylor, Gary Cohn dan Kevin Warsh.

Penguatan US Dollar akan berlanjut jika index Dollar melewati level 93.80 dan tentunya pelemahan akan terjadi apabila level 93.20 di lewati.

  

Asia

USDJPY: Kemenangan partai Liberal Democratic Party (LDR) pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe minggu lalu membuat para pelaku pasar merasa yakin bahwa kebijakan moneter ultra longgar masih akan terjadi di negeri sakura tersebut.

Level 114.70-an sampai level 117.00 merupakan target USDJPY kedepannya dengan koreksi ke level 113.00 sampai level 112.50-an.

 

EROPA

Mata uang Euro memang sedang diuji dengan faktor geopolitik. Pada awalnya bermula dari permintaan kemerdekaan Skotlandia dari Inggris, Brexit  dan terakhir adalah referendum di Catalonia yang merupakan bagian dari negara Spanyol. Krisis politik di Eropa, ternyata berlanjut ke negara Italia, dimana Vinice dan Lombardy menginginkan referendum untuk otonomi daerah tersebut. Pendapatan kedua daerah tersebut sangat besar untuk kontribusi negara Italia, sedangkan pembagian imbal hasil oleh Roma dinilai sangat sedikit guna membangun kedua daerah kaya tersebut.

Disisi lain Euro memang mempunyai data ekonmi yang baik sejak QE digulirkan sehingga mengakibatkan taper harus dilakukan oleh ECB guna mengendalikan laju inflasi yang mulai membaik dengan cara mengurangi stimulus $80 Miliard Euro menjadi $60 Miliard Euro. Para pelaku pasar masih menginginkan Mario Draghi menguragi QE lebih lanjut pada Kamis tanggal 26 Oktober 2017.

Penurunan EURUSD mempunyai target ke level 1.1580-an dengan koreksi ke level 1.1800-an.

 

Mata uang Poundsterling memang masih dalam areal besar sideways, dimana keadaan ekonomi yang membaik secara keseluruhan membuat para pelaku pasar masih mengharapkan adanya kenaikan suku bunga oleh Bank of England dimasa yang akan datang. Disisi lain perundingan antara Inggris dan uni eropa masalah mahar brexit memang menjadi ganjalan bagi para pelaku pasar, untuk terus mengawal mata uang ini rally secara kontinyu.

Level 1.3000 sampai 1.3450 an merupakan level sideways bagi mata uang ini.

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.