Harga Minyak Dunia Membuat USDCAD Menguat
Harga minyak dunia kembali terkoreksi turun karena meningkatnya kasus pandemic corona di Asia Tenggara, Australia dan Eropa.
Keadaan ini akan membawa mata uang Canadian Dollar kembali melemah terhadap mata uang Amerika Serikat, mengingat Canada adalah penghasil minyak terbesar nomor 3 didunia, diluar negara OPEC. Indonesia sedang berjuang untuk pulih dari serangan virus Delta, sedangkan Malaysia kembali melakukan perpanjangan penguncian dan Thailand mulai melakukan penguncian. Negara Australia pada hari minggu mengalami lonjakan kasus baru sehingga harus menutup sebagian kotanya.
Dengan meningkatnya kasus terinfeksi di banyak negara di dunia, maka para pelaku pasar melihat akan adanya pelemahan permintaan minyak, karena peningkatan penguncian dan menurunnya aktivitas bisnis dibanyak negara. Untuk itu focus para pelaku pasar kembali pada pertemuan negara OPEC dan OPEC+ yang akan dilangsungkan pada tanggal 1 Juli, dimana negara OPEC+ berencana menambah produksi minyak mentahnya sebesar 500.000 barel/ hari pada bulan Agustus.
Sebelumnya negara OPEC+ telah menambahkan jumlah produksinya sebesar 2,1 juta barel/hari dari bulan Mei- Juli ditahun ini. Melimpahnya produksi minyak disaat meningkatnya serangan virus delta, hanya akan melemahkan harga minya dunia kedepannya.
Efek Terhadap Pasar
Adanya peningkatan kasus terinfeksi baru akibat serangan virus delta dibanyak negara, serta adanya penambahan produksi minyak oleh negara OPEC+ akan membuat pair USDCAD cenderung menguat kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair USDCAD bergerak dalam range 1.2287 – 1.2464
Trading Plan :
Buy Limit 1.2197 – 1.2287 dengan target 1.2395 – 1.2464
Stoploss 1.1995
Grafik USDCAD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.