Imbas Komentar BoJ, USDJPY “Keringat Dingin” Menuju Level 138,00
USDJPY mendapat traksi untuk memperbarui level kenaikan intraday yang saat ini beredar di sekitar level 137.60. Pasangan dolar AS - yen ini menggambarkan suasana penghindaran risiko pasar di tengah minimnya rilis kalender data ekonomi.
Terlepas dari pernyataan hawkish para pembuat kebijakan di Federal Reserve baru-baru ini, investor tampaknya bank sentral AS akan memperlambat laju pengetatan kebijakannya. Bahkan, pasar meyakini sepenuhnya kenaikan suku bunga Fed hanya 50 bps yang relatif lebih kecil pada pertemuan Desember, yang, pada gilirannya, terlihat memberikan tekanan pada imbal hasil obligasi AS dan greenback.
Selain itu, kekhawatiran atas situasi COVID-19 China yang memburuk mendorong beberapa arus safe haven menuju Yen Jepang dan berkontribusi membatasi kenaikan USDJPY. Akan tetapi, potensi penurunan pasangan mata uang ini juga masih terbatas di tengah sikap diadopsi oleh Bank of Japan (BoJ) yang justru lebih dovish dan terus melemahkan Yen.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda awal bulan ini mengatakan bahwa bank sentral akan tetap melakukan pelonggaran untuk mendukung perekonomian dan mencapai target inflasi 2% dengan cara yang stabil. Kontras dengan BoJ, The Fed secara luas diperkirakan akan terus menaikkan biaya pinjaman untuk memerangi inflasi yang sangat tinggi.
Reaksi Pasar
USDJPY berjuang keras menuju level 138.00, meski sudah dibantu oleh komentar dovish terbaru dari pembuat kebijakan BoJ Nakamura dan imbal hasil Treasury AS yang kembali rebound. Nakamura menghancurkan harapan dari setiap pivot BoJ yang hawkish. Tema divergensi bank sentral akan terus memperkuat pasangan ini.
Tren
Dolar AS masih terlihat defensif di tengah penurunan ringan yang masih mengintai imbal hasil obligasi Treasury AS dan ini menjadi faktor utama yang menahan kenaikan pasangan USDJPY.
Rencana Perdagangan
Buy USDJPY pada level 137.85 dengan target profit pada level 138.25/138.50
Sell USDJPY pada level 137.45 dengan target profit pada level 137.15/136.95