IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global
International Monetary Fund adalah sebuah organisasi internasional yang berkantor pusat di Washington DC dan terdiri dari 189 negara yang bekerjasama dalam bidang moneter. Organisasi ini dipimpin oleh Chistine Lagarde yang selalu memberikan suatu analisa terhadap perkembangan ekonomi global dan menjadi acuan bagi para pelaku pasar. IMF dalam pernyataannya bahwa ketegangan perdagangan antara Amerika dengan mantra dagang nya, saat ini telah membuat penurunan aktivitas ekonomi diseluruh dunia. Untuk itu IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global karena proyeksi sebelumnya terlalu optimis, jika dilihat saat ini , dimana tensi konflik dagang Amerika – China tidak kunjung mereda. Pertumbuhan 3,7% saat ini akan diturunkan 0,2 point untuk tahun depan, menurut laporan World Economic Outlook terbaru dalam pertemuan tahunan IMF di Bali.
China telah berusaha mengantisipasi tekanan perang dagang bagi negara nya, dengan melakukan QE dan memangkas RRR guna menahan pelemahan mata uangnya. Pemerintah China akan lemparkan $109,2 milliar ke dalam system perbankan dan penambahan sekitar 1,2 trilliun yuan untuk cadangan pembayaran pinjaman jatuh tempo jangka menengah. Semua ini dilakukan China untuk membantu meningkatkan kepercayaan terhadap ekonomi China agar para investor tidak lari keluar negeri dan masuk ke Amerika. Selain itu semua kebijakan fiscal China terlihat proaktif, seperti pemotongan pajak guna menjaga pertumbuhan ekonominya.
AUSTRALIA
Melihat fenomena diatas maka mata uang Aussie dapat dipastikan dalam jangka waktu panjang dalam tekanan, mengingat pertumbuhan ekonomi global yang lemah akan membuat mata uang komoditas ini akan tertekan. AUDUSD masih dalam tekanan ke level 0,7020 an dan jangka panjang ke 0,6920 an denga koreksi maksimal ke level 0,7170 an
CANADA
Meledaknya kilang minyak terbesar di Canada menjadi pemicu kenaikan harga minyak dunia, tadi malam. Keadaan ini dipastikan menambah catatan tentang hambatan pasokan minyak dunia yang sebelumnya dikarenakan oleh akan berlakunya pererapan sanksi ekonomi Iran, Venezuela dan Libya. Keadaan ini tentunya membuat USDCAD kembali turun dengan target 1.2900 dengan target koreksi ke level 1.3000