Inflasi & Ekonomi Global 2018
Setelah libur panjang sejak 25 desember 2017 – 2 Januari 2018, maka pasar kembali memulai perhatikan pekerjaan rumah bank sentral yang belum selesai di tahun lalu. Ekonomi global yang diawal tahun 2017 terasa sangat sulit sudah mulai membaik di akhir tahun 2018, dimana laju tingkat inflasi global adalah 3,7% dan di prediksi 2018 akan naik ke 3,8%. Walaupun inflasi global diprediksikan naik, tetapi masih banyak negara - negara didunia yang mempunyai inflasi dibawah target yang ditentukan, sehingga bank sentral di setiap negara harus bekerja keras agar dapat menyumbang pada kenaikan inflasi dunia.
Ada beberapa hal yang akan menarik perhatian diawal tahun 2018 ini, antara lain:
- Beberapa analis mengatakan bahwa di tahun 2018 ini dunia ekonomi akan mulai memasuki siklus krisis ekonomi 10 tahunan, sehingga tentunya bagi para pelaku pasar, ini suatu signal atau suatu pertanda bahwa akan ada pergerakan harga 1 arah yang sangat fluktuatif hingga puluhan ribu point dari salah satu pair dalam perdagangan futures kedepannya, sehingga kita diingatkan untuk selalu mengontrol setiap open posisi kita dengan menggunakan Money Management yang benar atau menggunakan Stoploss untuk setiap transaksi yang bersifat jangka pendek atau menengah.
- Setiap awal tahun, semua pair seakan akan tidak mempunyai hubungan intermarket , dimana setiap pelemahan US Dollar dapat menurunkan harga USDJPY , tetapi disaat bersamaan kita melihat pula XAUUSD turun, yang secara teori XAUUSD seharusnya naik seperti AUDUSD. Keadaan ini merupakan suatu situasi dimana faktor dan karakter setiap pair masih terlihat dominan satu dengan yang lain tanpa harus mengacu kepada pelemahan atau penguatan US Dollar.
Japan
Seperti yang telah diperkirakan bahwa Bank of Japan mulai mengurangi JGB pada hari senin kemarin walaupun kita melihat bahwa inflasi Jepang belum dapat melewati angka 1%., tetapi pasar mulai melihat bahwa program stimulus QQE dari bank sentral jepang mulai bekerja dengan baik. Disisi lain PM Abe dalam kesempatan lain sempat mengatakan bahwa belum menentukan pengganti gubernur BoJ yang baru, untuk pemilihan di bulan maret 2018.
Level 111.20 sampai 110. 20 an merupakan target penurunan bagi USDJPY kedepannya, dengan koreksi masih ada pada level 114.20 an
Canada
CAD. Mata uang Canada ini memang mencuri perhatian di tahun 2017 karena ternyata Bank of Canada telah menaikan suku bunga setelah The Fed mengadakan normalisasi, memang secara hitungan diatas kertas, seharusnya Bank of England adalah bank sentral yang paling awal menaikan suku bunga, tetapi BoE tidak melakukannya. Baru setelah masalah brexit mereda , maka dengan perhitungan yang matang BoE baru menaikan suku bunganya diakhir tahun lalu, setelah BoC menaikan suku bunganya 2 kali di tahun 2017. Rumors beredar dikalangan ekonom dunia bahwa Bank of Canada akan menaikan suku bunga kembali pada hari rabu minggu depan, karena lowongan pekerjaan dinegara tersebut cukup signifikan naik nya dan tentunya kita sudah mengetahui bahwa laju tingkat inflasi negara ini sudah diatas 2%. Selain itu harga minya dunia yang naik membuat penguatan mata uang Canada seolah tiada henti.
Level 1.2015 an merupakan target penurunan bagi USDCAD jika harga minyak dunia melonjak naik dan BoC menaikan suku bunganya., Jika tidak menaikan suku bunga maka aka nada koreksi ke level 1.2640 an.