Iran Kembali Menangkap Tanker Asing, Emas Kembali Cetak Rekor Harga Tertinggi
Kemarin Pasukan Penjaga Revolusi Iran, kembali menahan kapal tanker asing yang berisikan 7 awak kapal dengan muatan 700.000 liter minyak. Ini merupakan serangkaian sabotase pasukan Iran terhadap kapal pengangkut minyak yang melewati selat hormuz yang merupakan perairan sempit dimana 30% minyak dunia harus melewati selat tersebut.
Sejak bulan Mei – Juni 2019 sudah 6 kapal tanker berbendera asing, disabotase dan 1 buah drone milik Amerika Serikat di lumpuhkan oleh pasukan Iran. Aksi ini tentunya tidak lepas dari tuntutan pemerintah Iran agar Amerika Serikat menghapuskan sanksi ekonomi yang dikenakan , sejak Trump keluar dari perjanjian nuklir Iran yang ditandatangani oleh Obama pada tahun 2015.
Pengayaan Uranium dan meningkatnya penimbunan Plutonium sebagai bahan radioaktif bom nuklir, oleh iran merupakan langkah lainnya dari negara ini untuk melepaskan diri dari tekanan Amerika Serikat dan sekutunya, dikawasan teluk. Jika keadaan ini terus berlangsung maka pecah nya perang teluk tidak dapat dihindari.
Armada Amerika Serikat yang didukung oleh sekutu, serta Israel dengan support keuangan dari Arab Saudi, telah masuk ke kawasan teluk dalam jumlah besar dengan alasan menjaga aksi sabotase dari pasukan Iran atas kapal tanker yang melintasi kawasan teluk.
Dari gedung putih diberitakan bahwa semua penasihat perdagangan Presiden Trump tidak setuju dengan kenaikan tariff 10% yang pada hari kamis minggu lalu dikenakan kepada barang China per tanggal 1 september 2019. Petinggi Amerika Serikat yang tidak menyetujui akan keputusan Trump ini antara lain Menteri Keuangan Steven Mnuchin , Penasehat Keamanan John Bolton, Penasehat Ekonomi Larry Kudlow dan hanya 1 orang yang setuju yaitu Peter Navarro.
Keputusan kenaikan tariff barang China, diumumkan lewat twiiter Presiden Trump setelah delegasi Amerika bertemu dengan delegasi China untuk pembicaraan kesepakatan dagang di Shanghai. Trump menilai bahwa China tidak membeli hasil pertanian Amerika Serikat sesuai dengan perjanjian yang ada.
China membantah dan telah membeli jutaan ton hasil pertanian Amerika Serikat sejak tanggal 19 juli 2019 dan China tidak akan takut jika Amerika Serikat menginginkan Perang Dagang.
Disis lain pertumbuhan ekonomi global akan masih tertekan karena Amerika Serikat keluar dari perjanjian Nuklir Jarak Menengah, setelah menuduh Rusia telah menolak menghancurkan Rudal SSC-8. Perlombaan kedua negara dalam membuat Rudal jelajah antar benua akan kembali terlihat setelah dalam beberapa decade kedua negara super power ini berdamai pada era Presiden Ronald Reagan.
Jumat kemarin menteri luar negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan bahwa secara resmi Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian nuklir yang ada, setelah 6 tahun Amerika Serikat berdialog dan tidak menghasilkan titik temu dengan Rusia.
Fenomena diatas tentunya akan membuat safe haven terutama emas untuk diburu oleh pelaku pasar, dimana peluang kenaikan emas dapat mencapai harga $ 1476/ troyounce dengan koreksi maksimal ke harga $1432/ troyounce.
Trading Plan pair XAUUSD :
Buy Limit 1425 - 1432 dengan Target 1459
Buy Stop 1449 dengan Target 1476
Gold Timeframe Daily
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.