Jalan Terjal GBPJPY Menuju Level 167,50 Di Tengah Beragam Kekhawatiran
GBPJPY sempat mencatat level tertinggi intraday saat mencoba sentuh 167.50. Pasangan lintas mata uang ini menyambut baik sentimen risiko pasar, serta hasil obligasi Treasury AS yang lamban dan keraguan Bank of Japan (BOJ) atas langkah selanjutnya.
Sebelumnya pada hari ini, Gubernur BoJ, Kuroda, menyebutkan bahwa Jepang belum mencapai inflasi 2% yang stabil disertai dengan kenaikan upah. Namun, para pejabat BoJ juga menyatakan, bahwa jika target inflasi 2% sekali dapat dicapai secara konsisten, maka akan ada pertimbangan untuk keluar dari kebijakan yang sangat lesu saat ini.
Perlu dicatat bahwa penjualan ritel tahunan Konsorsium Ritel Inggris (BRC) melonjak 4,1% pada November dari laporan 1,2% sebelumnya. Sebaliknya, data akhir S&P Global/CIPS PMI Inggris di November menjadi 48.2 berbanding perkiraan awal 48.3 awal sedangkan indeks PMI jasa S&P Global/CIPS mengkonfirmasi estimasi Flash 48.8.
Reaksi Pasar
Dengan latar belakang ini, mempengaruhi dinamika indeks berjangka AS yang mencatat kenaikan ringan dan yield obligasi AS juga membalikkan penurunan sesi Asia awal yang banyak mengubah dinamika pergerakan harga GBPJPY. Sementara berita seputar langkah BOJ berikutnya dan optimisme BOE dapat menjadi pijakan aman pasar di tengah kalender ekonomi yang relatif ringan.
Tren
GBPJPY dalam upaya melanjutkan tren Bullish-nya. Optimisme dengan kehati-hatian mendukung pemulihan pasangan ini. sikap hawkish BoE, keraguan pasar seputar langkah BoJ berikutnya dapat menopang GBPJPY melanjutkan tren kenaikannya.
Rencana Perdagangan
Buy GBPJPY pada level 166.90 dengan target profit pada level 167.20/167.40
Sell GBPJPY pada level 166.20 dengan target profit pada level 165.90/165.70