Kebijakan ECB Dapat Membuat EURUSD Melemah
Hari ini Bank Sentral Eropa ECB akan rapat dan menetapkan kebijakan moneternya.
Keadaan yang sulit harus dihadapi oleh Ketua ECB Christine Lagarde dengan perekonomian yang lemah dan ancaman kesehatan akibat pandemic covid-19 yang masih tetap tinggi dikawasan ini. Dengan data ekonomi yang tidak terlalu baik serta terhambatnya distribusi vaksin dan naiknya imbal hasil obligasi Uni Eropa membuat pair EURUSD terlihat sideways dengan kecenderungan bearish.
Data GDP Uni Eropa di tahun 2020 masuk pada areal negative, yang artinya pandemic covid-19 telah membuat kawasan ini tidak berhasil tumbuh bahkan deficit. Demikian pula dengan laju tingkat inflasi yang belum dapat naik diatas 1% dan angka pengangguran yag masih diatas 8% merupakan cerminan bahwa pertumbuhan ekonomi di Uni Eropa terlihat sangat buruk.
Sedangkan imbal hasil obligasi negara Eropa yang naik karena dampak dari imbal hasil obligasi Amerika Serikat membuat negara dikawasan ini harus membayar biaya hutang menjadi lebih tinggi, sehingga wajar apabila para petinggi ECB akan focus pada kenaikan imbal hasil yang terjadi.
Dalam rapat ECB nanti para pelaku pasar mengharapkan suatu hasil kebijakan moneter yang lebih bersifat dovish dan akan lebih banyak program stimulus QE diluncurkan, walaupun ini akan berdampak pada peningkatan angka inflasi dan meningkatnya imbal hasil obligasi dikawasan tersebut.
Efek Terhadap Pasar
Harapan para pelaku pasar akan nada dovish dalam kebijakan ECB nanti malam akan membawa pair EURUSD cenderung melemah dalam beberapa waktu kedepan.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURUSD bergerak dalam range 1.1897 – 1.1985
Trading Plan :
Sell Limit 1.1985 – 1.2029 dengan target 1.1840 – 1.1897
Stoploss 1.2078
Grafik EURUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.