Kebijakan Moneter BOJ Dan The Fed
Mulai terdapat perubahan strategi kebijakan moneter bank sentral Jepang BOJ
Dimana petinggi BOJ sedang mempersiapkan kenaikan suku bunga karena naiknya tekanan angka inflasi di negara tersebut. Data inflasi Jepang yang naik dari 0.1% menjadi 0,6% saat ini memberikan peluang terjadinya kenaikan harga yang besifat kontinyu kedepannya mengingat adanya gangguan rantai pasokan serta kekurangan tenaga kerja global.
Walaupun demikian BOJ belum menentukan kapan akan mengurangi penarikan likuiditas yang dapat menyebabkan kenaikan suku bunga kedepannya.
Data ekonomi Jepang yang masih terlihat belum membaik, dimana GDP masih berada pada zona minus, membuat penguatan mata uang Yen Jepang kedepannya dapat memberikan resiko yang serius pada pemulihan ekonomi negara Sakura tesebut.
Disisi lain kebijakan moneter The Fed terus menunjukan pengetatan yang kuat setelah angka inflasi saat ini mencapai 7% sehingga program taper dapat berakhir pada bulan Februari serta pada bulan Maret dapat terjadi kenaikan suku bunga pertama di tahun ini. Diprediksi suku bunga Fed akan naik sebanyak 3 sampai 4 kali di tahun 2022, guna meredam laju tingkat inflasi yang cenderung terus memanas kedepannya.
Efek Terhadap Pasar
Kebijakan moneter The Fed yang akan menarik likuidtas serta BOJ yang masih dalam rencana pengetatan dapat membuat pair USDJPY menguat walaupun koreksi tekanan turun pada pair ini masih akan tetap ada dan bersifat sementara.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair USDJPY bergerak dalam range 113.97 – 114.65
Trading Plan :
Buy Limit 113.36 – 113.97 dengan target 114.65 – 115.12
Stoploss 112.23
Grafik USDJPY timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.