Kebocoran Pipa Nord Stream Lemahkan Euro, Langkah BoJ Topang Yen
Penguatan euro, tampak diganggu oleh laporan Menteri Energi Denmark yang mengkonfirmasi dua kebocoran pada pipa Nord Stream 1. Kondisi ini semakin memperburuk masalah persediaan energi Jerman yang telah mengalami penurunan persediaan sejak Rusia memutus pasokan energi dari pipa Nord Stream 1 di bawah Laut Baltik.
Untuk hari ini, investor akan fokus pada pidato Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde. Selain itu, pembuat kebijakan ECB diperkirakan akan menguraikan kemungkinan langkah kebijakan moneter untuk memerangi inflasi yang masih mendera.
Sementara itu, komentar dari Kepala Ekonom ECB Philip Lane juga telah meredam sentimen investor eropa. Lane peringatkan penurunan laba perusahaan dan penurunan upah dalam mengendalikan inflasi yang melonjak. Namun, beliau mengatakan laju inflasi akan mulai turun secara signifikan pada tahun 2023, dan terus menurun pada 2024.
Yang mempengaruhi pergerakan Yen Jepang, Bank of Japan (BOJ) mengumumkan program pembelian obligasi yang tidak terjadwal. Bank sentral menawarkan pembelian Obligasi Pemerintah Jepang (JGB) senilai JPY 250 miliar. Pengumuman tersebut melemahkan penguatan yen di sesi Asia, meski dampaknya saat ini sudah memudar.
Reaksi Pasar:
EURJPY menghadapi rintangan yang kuat di sekitar level 140.10. Upaya rebound untuk membentuk level tertinggi intraday high terbaru terpaksa terhenti di sekitar level 139,50. Penguatan yen, menjadi penggerak EURJPY untuk penurunan pasangan mata uang ini.
Tren:
EURJPY saat ini relatif Bearish, setelah mengalami konsolidasi sejak pembukaan perdagangan sesi Selasa. Namun EURJPY bergerak turun hingga pembukaan perdagangan sesi Eropa menyusul laporan bocornya pipa Nord Stream 1 yang memperburuk krisis energi Jerman.
Trading Signal:
Sell EURJPY pada level 138.30 dengan target profit pada level 137.25
Potensi Buy EURJPY jika kembali rebound pada level 140.05 dengan target profit pada level 141.15
