Krisis Di Inggris Dapat Melemahkan Poundsterling
Dampak perjanjian Brexit antara Inggris dan Uni Eropa masih terlihat sampai saat ini, bukan saja pada faktor geopolitiknya saja, tetapi dampak terhadap factor ekonomi serta factor sosial dikedua negara mulai muncul.
Kekurangan pengemudi kendaraan barang berat di Inggris akhirnya menjadi permasalahan yang dapat menyeret negara tersebut kedalam krisis bahan makanan dan bahan bakar. Sampai saat ini kekurangan pengemudi kendaraan mencapai 60.000 orang dimana keadaan ini dikarenakan adanya perijinan keluar masuk perbatasan Inggris – Uni Eropa yang mulai ketat setelah perjanjian Brexit.
Selain itu banyak orang mulai beralih profesi semenjak negara Eropa banyak melakukan penguncian saat pandemic berlangsung, sehingga ini membuat perekrutan sumber daya manusia yang professional baik untuk pengemudi maupun pertanian mulai sulit.
Jika ini berlanjut maka tidak hanya Inggris yang akan mengalami krisis, tetapi seuruh negara Uni Eropa pun akan merasakan dampak dari krisis yang terjadi di negara Ratu Elizabeth, karena terdapat gangguan terhadap rantai pasokan baik bahan baku maupun bahan produksi.
Efek Terhadap Pasar
Krisis kekurangan sumber daya manusia di Inggris akan membawa pelemahan ekonomi sehingga akan membuat pair GBPUSD akan naik sementara sebelum meneruskan penurunannya kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair GBPUSD bergerak dalam range 1.3412 – 1.3690
Trading Plan :
Sell Limit 1.3613 – 1.3690 dengan target 1.3412 – 1.3522
Stoploss 1.3864
Grafik GBPUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.