Krisis Politik Italia

Baca artikel di situs FBS

Italia merupakan negara terbesar ke 3 di Uni Eropa. Negara ini menjadi pusat perhatian karena mempunyai produktivitas yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan terlebih lagi mempunyai masalah keuangan / perbankan. Setelah 3 “Pekerjaan Rumah”  diatas tidak dapat diselesaikan maka secara automatic, masalah politik akan menjadi sarana untuk menjadi POPULIS dengan mengangkat issue issue tersebut diatas.

Tanggal 5 Maret 2018 Italia melakukan pemilihan umum dan hasilnya, partai populis menang tetapi tidak ada yang keluar sebagai Mayoritas. Berdasarkan undang undang Italia, maka harus dibuatkan Pemerintahan Koalisi, tetapi sudah lebih dari 2 bulan, pemerintahan belum terbentuk dan Perdana Menteri Italia belum terpilih. Untuk itu Presiden Italia Sergio Mattarela, dengan sangat terpaksa menunjuk Carlo Cottarelli mantan Ekonom IMF, yang mana diharapkan dapat menjadi “ Orang yang Netral” guna membawa Italia kedalam “ Pemilu Ulang” dan membuat pemerintahan sementara guna mengatasi krisis yang terjadi.

Permasalahan Italia tidak akan menjadi besar jika hanya berdampak pada dalam negeri Italia, tetapi saat ini tidak pernah ada negara besar yang tidak bergantung kepada negara lainnya termasuk Amerika bahkan China sebagai super power dunia. Hutang Italia cukup merepotkan bagi negara Perancis dan Spanyol dan jika sampai gagal bayar maka perbankan di kedua negara tersebut akan terkena dampak termasuk BNP Paribas.

Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi maka dapat diprediksi bahwa mata uang EURUSD masih ada dibawah tekanan turun dengan target 1.1420 an dan tentunya ada resiko jika sudah naik diatas 1.1590 an.

IND.png

 

 

 

 

 

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.