Market Akan Terlihat Sideways
Jika berharap harga akan trending satu arah di Minggu ini, tentunya ini adalah suatu harapan yang sulit terwujud, banyaknya data ekonomi Amerika Serikat , mulai dari sector industry, kepercayaan konsumen sampai ke sector tenaga kerja (lebih dikenal dengan data NFP) akan mewarnai minggu ini. Data menunujukan bahwa efek dari perang dagang Amerika Serikat – China, mulai terlihat dimana pertumbuhan ekonomi kedua negara mulai melemah. Angka pertumbuhan ekonomi Amerika turun dari 4,2% ke 3,5% dan China turun dari 1,8% ke 1,6%, dimana tentunya memberikan pukulan bagi pasar ekuitas di kedua negara.
Pemberlakuan kenaikan tariff dari kedua negara tersebut membuat para pelaku pasar mulai melihat banyaknya penurunan kiriman barang dan masuknya barang di pelabuhan di Amerika Serikat. Efek dari kenaikan tariff mulai terlihat, dimana pergerakan barang di Amerika Serikat turun antara 3% - 60% jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu. Hilangnya barang yang dikirim ke Amerika Serikat, tentunya terkirim ke negara lain seperti Korea, German, Italia dan negara negara di Asia Pasifik. Pukulan keras bagi perekonomian Amerika Serikat dan China, saat ini merupakan dampak dari Perang Dagang, Kebijakan Pemotongan Pajak dan Kebijakan Bank Sentral kedua negara tersebut sehingga tercermin dengan turunnya indeks saham dow jones dan hangseng secara signifikan.
Ketakukan para pelaku pasar untuk mempercayai bahwa keadaan saat ini merupakan saat yang terbaik untuk menaikan harga saham, adalah suatu hal yang beresiko bagi investasi mereka. Satu satunya titik terang bagi konflik dagang antara Amerika – China adalah pertemuan tingkat tinggi G20, dimana diharapkan Presiden Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jin Ping di Buenos Aires – Argentina di bulan depan. Selain itu bulan depan The Fed akan kembali rapat untuk menentukan kebijakan moneter nya, yang telah mengundang kemarahan Presiden Trump karena Jerome Powell tetap kepada pendirian nya untuk menaikan suku bunga yang ke 4 kali dalam tahun 2018.
AUSTRALIA
Perang dagang Amerika Serikat – China, memang masih jauh dari penyelesaian. Pemerintah China telah menyiapkan negara nya untuk menahan benturan yang akan terjadi dalam perang dagang dengan mencari pasar lain sebagai tujuan ekspor dan memberikan pemotongan pajak bagi rakyatnya, serta mengurangi rasio cadangan minimum bagi perbankan. Pelemahan US Dollar akan membawa AUDUSD terkoreksi naik sampai ke level 0,7140 an, walaupun secara teknikal pair ini mempunyai support pada 0,7040 an karena janji Jerome Powell untuk tetap menaikan suku bunga diakhir tahun ini.
EUROPA
Janji Mario Draghi untuk melakukan taper dan berharap adanya kesepakatan anggaran belanja pemerintah Italia dengan Komisi Eropa tentunya dapat membuat Pair EURUSD dapat menguat. Defisit anggaran Italia unttuk tahun 2019, menurut komisi eropa hanya akan membuat hutang negara tersebut bertambah besar dan berdampak akan membahayakan negara eropa lainnya, jika disetujui. Panasnya Roma dan Brussel serta tahapan normalisasi dari Draghi akan membuat pair EURUSD akan berada dalam range 1.1480 an dan support di level 1.1340 an.