Mata Uang Euro Masih Berpeluang Melemah Terhadap Pound Sterling
Mata uang di kawasan Uni Eropa Euro masih akan terlihat melemah terhadap mata uang utama dunia, termasuk mata uang Pound sterling Inggris.
Keadaan ini dikarenakan Jerman yang merupakan negara nomor satu di kawasan Uni Eropa, kembali mempunyai masalah dengan serangan virus covid-19 saat musim dingin tiba. Sampai hari Rabu kemarin tercatat lebih dari 50.000 kasus baru dengan 294 angka kematian, sehingga dinegara tersebut total kasus terinfeksi mencapai 5,1 juta dengan angka kematian hampir mencapai 100.000.
Keadaan ini tentunya membuat Perdana Menteri Jerman Angela Merkel memperingatkan bahwa akan terjadi gelombang ke 4 yang akan menghantam negara tersebut. Jerman tidak sendiri menghadapi gelombang ke 4 pandemic covid-19 ini, negara Irlandia, Belanda, Slovakia dan Austria merupakan negara yang mempunyai lonjakan pasien terinfeksi yang tinggi, sehingga pemulihan ekonomi dikawasan tersebut dapat terhambat.
Sedangkan dari negara Inggris dilaporkan bahwa angka inflasi terus meningkat dari 3,9% menjadi 4,2%, dan ini adalah yang tertinggi selama 10 tahun terakhir. Keadaan ini tentunya akan membuat sentiment penarikan likuiditas di negara tersebut, oleh Bank of England akan lebih awal sehingga dapat menguatkan mata uang Poundsterling kedepannya.
Efek Terhadap Pasar
Adanya serangan covid-19 di kawasan Uni Eropa serta memanasnya angka inflasi di Inggris akan membuat pair EURGBP cenderung bearish.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURGBP bergerak dalam range 0.8280 – 0.8420
Trading Plan :
Sell Limit 0.8420 – 0.8487 dengan target 0.8280 – 0.8354
Stoploss 0.8610
Grafik EURGBP timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.